Vokasi
04 Agustus, 2023 17:56 WIB
Penulis:Setyono
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, JOGJA – Guru Besar bidang Ilmu Pembelajaran Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (FT UNY), Wagiran mengatakan pendidikan vokasi penting dalam menyiapkan lulusan memasuki dunia kerja. Pendidikan keduniakerjaan dituntut mampu menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan yang cepat.
"Pendidikan vokasional selaras dengan peran dasar pendidikan yaitu untuk hidup dan mencari penghidupan. Pendidikan vokasional harus proaktif memberikan layanan sesuai dengan kebutuhan individu, masyarakat, bangsa, dan negara," jelas Wagiran dalam rilis Jumat (4/8/2023).
Indonesia, menurut Wagiran, telah menempatkan pendidikan vokasional sebagai salah satu instrumen kunci untuk mempersiapkan sumber daya manusia masa depan. Sehingga diperlukan pengembangan sistem pendidikan vokasional yang modern dengan kolaborasi dunia kerja yang solid dan tata kelola yang sinergis.
Pendidikan vokasional selalu hadir dalam setiap gerak pembangunan bangsa, bahkan dari sejarahnya pendidikan vokasional pertama hadir sebelum era kemerdekaan yaitu di pengujung abad 18 hingga era reformasi peran pendidikan vokasional semakin berkembang.
Dalam perkembangan pendidikan vokasi, lahir berbagai kebijakan-kebijakan yang dikonsepkan sesuai relevansi pendidikan dengan dunia kerja, keterkaitan dan kesepadanan (link and match), pendidikan berorientasi pasar kerja (demand-driven), kurikulum berbasis kompetensi, pendidikan sistem ganda (dual system), broad-based education, multi entry- multi exit, life skills, sertifikasi, maupun pelatihan-antara (school to work).
"Pendidikan vokasional sebagai terjemahan dari vocational education, definisinya memiliki cakupan yang sangat luas dan rentangnya jauh melampaui batas-batas dinding persekolahan," lanjutnya.
Pengalaman Belajar
Secara umum pendidikan vokasional mencakup semua jenis pengalaman belajar yang membantu anak didik meniti tahap-tahap perkembangan vokasionalnya, mulai dari identifikasi, eksplorasi, orientasi, persiapan, pemilihan, dan pemantapan karir di dunia kerja. Implementasinya tidak terbatas pada pendidikan dan pelatihan di sekolah atau kursus kejuruan.
Pendidikan yang berorientasi pada dunia kerja berlangsung sebelum, selama, dan sesudah anak didik berada di bangku persekolahan. Jadi seyogyanya disediakan membantu semua anak didik mengembangkan kapasitasnya untuk berperan melalui peran dan fungsi di dunia kerja.
Peran pendidikan vokasional secara komprehensif adalah pendidikan yang berorientasi kepada perkembangan dan dinamika dunia kerja (education for the world of work), pengkondisian masyarakat yang memungkinkan proses pemilihan (democratization) dengan informasi yang akurat, dan konfigurasi sistem pendidikan berkelanjutan (continuing education).
"Pendidikan kejuruan pada dasarnya menyiapkan peserta didik untuk hidup pada era perubahan teknologi yang cepat," tegasnya.
Hal ini, lanjut Wagiran, menuntut pendidikan kejuruan harus mengubah orientasi pendidikannya dengan tidak hanya melatih peserta didik menguasai suatu ketrampilan, tetapi lebih dari itu harus juga menyiapkan mereka untuk memiliki daya adaptasi yang baik, berkomitmen moral yang baik, mau hidup berdampingan dengan masyarakat multikultural dan sebagainya.
"Transformasi visi pendidikan vokasional sebagai pendidikan ke dunia kerja harus terwujudkan dalam tataran kebijakan, program dan kegiatan agar diperoleh hasil yang diharapkan," katanya.
Pendidikan vokasional sebagai proses humanisasi menempatkan peserta didik sebagai manusia parpurna yang harus dikembangkan secara utuh seluruh dimensi kemanusiaannya. Karenanya ke depan pendidikan vokasi harus mendapatkan konteks yang tepat seiring dengan kebutuhan sumberdaya manusia masa depan yang tidak hanya menuntut kemampuan dalam penguasaan bidang keahlian, namun juga harus menguasai kemampuan yang yang bersifat pengembangan diri, kepribadian, moral, dan etika.
Bagikan