Sekolah Kita
12 November, 2025 07:42 WIB
Penulis:Setyono
Editor:Ida Gautama

Eduwara.com, JOGJA – Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) menekankan peran krusial story telling atau mendongeng dalam membangun komunikasi yang efektif antara orang tua dan anak.
Melalui pengenalan tiga teknik bercerita yang inovatif, tim PkM yang terdiri dari pada dosen Fakultas Psikologi UMBY, berupaya menghadirkan media interaktif untuk menstimulasi imajinasi dan keterlibatan anak dalam cerita.
Kegiatan bertajuk ‘Komunikasi Efektif antara Orang Tua dan Anak TK melalui Metode Story Telling’ ini berlangsung di KB-TKIT Husnayain, Desa Lumbungrejo, Kecamatan Tempel, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 25 Oktober 2025. Kegiatan ini mengimplementasikan ilmu psikologi secara praktis untuk para orang tua.
Dipimpin oleh dosen Katrim Alifa Putrikita, tim PkM Fakultas Psikologi UMBY ini juga melibatkan dua dosen lainnya, yaitu Malida Fatimah dan Narastri Insan Utami. Ketiganya membagikan berbagai teknik mendongeng yang dapat diterapkan orang tua di rumah sebagai sarana komunikasi dan pembelajaran yang efektif.
“Pelatihan ini diikuti oleh para orang tua siswa yang antusias belajar tentang cara membangun komunikasi positif, hangat, dan efektif dengan anak-anak mereka melalui kegiatan bercerita,” jelas Katrim melalui rilis pers yang diterima Selasa (11/11/2025).
Katrim memperkenalkan metode story telling using puppet to create story, di mana boneka digunakan sebagai media interaktif. Menurutnya, penggunaan boneka membantu anak mengekspresikan emosi, menstimulasi imajinasi, dan memahami pesan moral dengan cara yang menyenangkan.
Kartun
Sementara itu, Malida Fatimah memperkenalkan pendekatan story telling via cartoon yang memanfaatkan gambar dan animasi sederhana. Teknik ini dinilai sangat relevan dengan dunia anak masa kini yang erat dengan visual.
“Orang tua bisa menanamkan nilai-nilai positif dengan cara yang mudah dipahami melalui gambar kartun yang disukai anak-anak. Hal ini bermanfaat untuk mempererat kedekatan emosional antara orang tua dan anak,” ungkap Malida.
Anggota tim lain, Narastri Insan Utami, mengajarkan teknik ‘Super Me!’. Metode ini mendorong anak untuk mengenali kekuatan dan potensi dirinya dengan berperan sebagai tokoh utama dalam cerita.
“Melalui cerita, anak-anak belajar tentang empati, keberanian, dan kepercayaan diri,” katanya.
Kegiatan berlangsung secara interaktif, di mana para peserta tidak hanya menerima materi teoritis, tetapi juga mempraktikkan langsung teknik bercerita bersama anak-anak mereka. Antusiasme terlihat dari partisipasi aktif orang tua dalam mencoba berbagai cara kreatif dalam menyampaikan cerita.
Kepala Sekolah KB-TKIT Husnayain Tempel, Lies Setyarini Triningsih, mengapresiasi kegiatan ini. Lies menyebut bahwa inisiatif ini menjadi salah satu sarana untuk meningkatkan kecintaan anak pada buku, yang sejalan dengan misi sekolah.
“Story telling menjadi wawasan tambahan bagi orang tua bahwa cara berkomunikasi dengan anak bisa sangat beragam,” ujarnya.
Melalui kegiatan pengabdian ini, tim dosen Psikologi UMBY berharap para orang tua semakin memahami pentingnya komunikasi yang efektif dan menyenangkan dengan anak-anak mereka, serta mampu menciptakan hubungan yang lebih harmonis di lingkungan keluarga.
Bagikan