Tanggapi Isu Inklusivitas dan Risiko Bencana, UKDW Resmikan Dua Pusat Studi Multidisipliner

29 Mei, 2024 00:02 WIB

Penulis:Redaksi

Editor:Ida Gautama

28052024- UKDW launching PS Multidisipliner.jpg
Rektor UKDW Wiyatiningsih bersama perwakilan dari komunitas dan lembaga difabel, sekolah luar biasa, akademisi, rumah sakit, mitra kerja, serta perwakilan dari BPBD, seusai meresmikan dua pusat studi secara bersamaan, yakni Pusat Studi Disabilitas dan Desain Inklusif serta Pusat Studi Centre for Disaster Risk Management and Sustainable Development, Selasa (21/5/2024), di Ruang Seminar Pdt Dr Rudi Budiman. (EDUWARA/Dok UKDW)

Eduwara.com, JOGJA -- Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta meresmikan dua pusat studi secara bersamaan, yakni Pusat Studi Disabilitas dan Desain Inklusif serta Pusat Studi Centre for Disaster Risk Management and Sustainable Development pada Selasa (21/5/2024), di Ruang Seminar Pdt Dr Rudi Budiman. Hadir dalam acara tersebut sejumlah perwakilan dari komunitas dan lembaga difabel, sekolah luar biasa, akademisi, rumah sakit, mitra kerja, serta perwakilan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Rektor UKDW, Wiyatiningsih, memaparkan pembentukan dua pusat studi multidisipliner ini sejalan dengan rencana induk pengembangan dan visi UKDW yang sudah di-upgrade karena menghadapi perkembangan dunia saat ini, yakni menjadi universitas Kristen unggul, terpercaya, transformatif dan berkelanjutan, bagi pengembangan ilmu, teknologi, dan generasi yang humanis-berbudaya dan adaptif dalam dunia pluralistik.  

“Dua pusat studi ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari UKDW yang ingin hidup berdampingan dengan dalam dunia yang pluralistik dengan keberagamannya. Dua pusat studi ini diharapkan dapat memberikan dampak yang bermanfaat bagi teman-teman disabilitas dan kelompok-kelompok inklusif serta masyarakat luas. Di mana dua pusat studi ini juga menjadi bagian dari nilai-nilai kedutawacanaan yakni service to the world,” papar Wiyatiningsih, dalam rilis Selasa (28/5/2025).

Sedangkan Freddy Marihot Rotua Nainggolan, selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UKDW, mengatakan pembentukan pusat studi multidisiplin ini lahir dari tekad LPPM untuk menyediakan wadah yang memfasilitasi kolaborasi lintas disiplin, menggabungkan kekuatan dari berbagai bidang ilmu guna menjawab tantangan kompleks zaman ini.

“LPPM melihat ada dua kegiatan penelitian maupun pengabdian pada masyarakat yang sangat kuat yaitu kegiatan-kegiatan terkait inklusivitas dan kebencanaan. Harapannya, kegiatan penelitian, pengabdian pada masyarakat, pengembangan keilmuan, kajian-kajian terkait inklusivitas maupun kebencanaan akan terus berkembang. Melalui UKDW, kita bisa memberikan sumbangsih pengetahuan kepada Indonesia dan dunia international,” paparnya.

Terkait kegiatan yang telah dilakukan, Kepala Pusat Studi Disabilitas dan Desain Inklusif UKDW, Sita Yuliastusi Amijaya, menyebutkan timnya telah melakukan asesmen internal pada akhir tahun 2022, studi banding ke Rumah Layanan Disabilitas Universitas Brawijaya pada Juli 2023, dan beberapa kegiatan bersama komunitas difabel yang ada di Yogyakarta.

Sementara itu, Gregorius Sri Wuryanto Prasetyo Utomo, selaku Kepala  Pusat Studi Centre for Disaster Risk Management and Sustainable Development menyebutkan salah satu misi pusat studi ini adalah membangun pusat penelitian berkualitas unggul yang menjadi laboratorium kolaboratif untuk menghasilkan produk luaran yang berdampak dalam memberikan solusi atas permasalahan terkait program manajemen penanggulangan risiko kebencanaan global dan pembangunan berkelanjutan dengan menerapkan metodologi penelitian multidisipliner yang aktual dan kontekstual. (*)