Thalassophobia, Novel Karya Mahasiswa UMM Dibaca 1,4 juta orang

11 Mei, 2022 15:12 WIB

Penulis:Fathul Muin

Editor:Bunga NurSY

IMG-20220511-WA0030.jpg
Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Iim Khoiria, penulis novel Thalassophobia. (Istimewa)

Eduwara.com, MALANG—Thalassophobia, novel karya mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Iim Khoiria, berhasil dibaca 1,4 juta orang dan mendapatkan 110.000 vote serta diluncurkan di platform digital seperti Dreame dan Wattpad.

Novel itu mengangkat kisah seorang perempuan pengidap ketakutan berlebih terhadap laut lepas. Iim mengatakan peluncuran novel itu merupakan pencapaian yang luar biasa. Dia cukup lama memikirkan dan menulis cerita, namun terasa kurang menarik bagi para pembaca.

"Beruntung, ada beberapa mata kuliah di Prodi PBSI yang sangat membantu untuk menghasilkan ide dan karya menarik. Beberapa dosen juga terus memotivasi dan menjadi teman diskusi dalam proses pengerjaannya," ungkapnya, Rabu (11/5/2022).

Dia sudah tertarik dengan dunia tulis menulis sejak duduk di bangku SMP. Namun dia mulai menerbitkan novel digital pertamanya pada 2018 dengan judul Amira Azzahra. Kemudian dilanjutkan dengan sederet tulisan lain hingga mencapai puncak saat Thalassophobia muncul ke permukaan.

"Iya, novel satu ini menjadi karya saya yang paling booming. Sebenarnya Thalassophobia pernah ditawari lebih dari 20 penerbit indie dan semi mayor, tapi saat itu saya belum bisa menerimanya karena ada kendala saat 2021 lalu," ucapnya.

Novel tersebut mengangkat kisah seorang perempuan pengidap Thalassophobia (ketakutan berlebih terhadap laut lepas) karena trauma masa kecil.

Ayah kandung tokoh terkait pernah hampir membunuhnya di laut saat bertengkar dengan Ibunya. Di dalam novel ini pula, kehidupan sosok Ayana sangat terombang ambing. Perjalanan hidup, mati, dan percintaannya dengan seorang dokter dibawa ke sana kemari.

"Setelah novel saya ini viral, saya ditawari platform digital Singapura, Goodnovel, untuk menjadi editor. Selain itu juga memegang puluhan penulis yang ada di platform tersebut. Alhamdulillah, materi saat kuliah di UMM seperti menulis kreatif, sintaksis, morfologi dan lainnya sangat berguna sebagai pegangan saya untuk menulis dan menjadi seorang editor," ucapnya.