Tingkatkan Kesadaran terhadap Lingkungan, Dosen UMY Ajak Siswa SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta Belajar Mengelola Sampah

20 Maret, 2024 19:12 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Ida Gautama

20032024-UMY isu lingkungan di sekolah.png
Dosen UMY Muhammad Muttaqien bersama dengan siswa-siswi SMP 10 Muhammadiyah Kota Yogyakarta melakukan flogging (keliling sekolah) untuk memetakan masalah dan jenis sampah yang ada di lingkungan sekolah. Melibatkan Komunitas Mahasiswa Aksi Hijau UMY dan Komunitas Trash Hero Yogyakarta, Muttaqien, melakukan program pengabdian di SMP 10 Muhammadiyah Yogyakarta untuk memperkuat kesadaran tentang isu lingkungan, terutama tentang pengelolaan dan pemilahan sampah. (EDUWARA/Dok. UMY)

Eduwara.com, JOGJA – Menjadi persoalan kronis yang belum mendapatkan penanganan serius di Kota Yogyakarta, dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Muhammad Muttaqien, memutuskan memperkuat kesadaran tentang isu lingkungan dengan cara menyasar siswa sekolah menengah pertama (SMP).

Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) UMY ini lalu melakukan program pengabdian di SMP 10 Muhammadiyah Yogyakarta. Dalam program ini, Muttaqien melibatkan Komunitas Mahasiswa Aksi Hijau UMY dan Komunitas Trash Hero Yogyakarta.

“Program yang saya gagas ini berfokus pada pembentukan karakter dengan menyuarakan isu lingkungan. Isu mengenai sampah merupakan isu yang sangat penting di Yogyakarta,” kata Muttaqien dalam rilis, Rabu (20/3/2024).

Muttaqien menjadikan SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta sebagai mitra karena sekolah tersebut sudah memiliki dasar pemahaman pengolahan sampah meskipun masih kurang dalam pemilahan jenis sampah.

“Program ini bertujuan agar siswa lebih memahami tentang jenis sampah dan isu-isu lingkungan. Selain itu, agar semakin timbul kesadaran bahwa kita bisa mengurangi sampah dengan cara menggunakan bahan yang bisa digunakan kembali, seperti tumbler (botol minum) untuk pengganti gelas atau botol plastik,” katanya.

Meski SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta sudah memiliki dasar pemahaman terhadap pengelolaan sampah, khususnya botol, namun siswa di sekolah tersebut masih kurang dalam pemahaman jenis-jenis sampah yang terdiri dari empat jenis, yaitu organik, non organik, residu dan B3.

Program pengabdian diawali Muttaqien dengan melakukan survei lokasi sekolah, yang dilanjutkan dengan mini seminar terkait kepedulian terhadap masalah sampah. Kegiatan lalu dilanjutkan dengan flogging (keliling sekolah) sekaligus memetakan masalah dan jenis sampah yang ada di lokasi tersebut.

“Pengabdian ini menjadi penting dan saya berharap bisa meningkatkan kesadaran siswa semua dalam menjaga lingkungan sekitar kita,” pungkasnya.