Bisnis
14 Januari, 2022 10:06 WIB
Penulis:Bunga NurSY
Editor:Bunga NurSY
Eduwara.com, BANDUNG—Universitas Padjadjaran bekerjasama dengan perusahaan peternakan PT Charoen Pokphand Indonesia untuk membangun kandang ayam modern tertutup (closed house) dan mengembangkan Entrepreneurship Training Center (ETC).
Kerja sama ini diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman oleh Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti dengan Presiden Direktur Charoen Popkhand Indonesia sekaligus Ketua Charoen Pokphand Foundation Indonesia Tjiu Thomas Effendy, Kamis (13/1/2022).
Dekan Fakultas Peternakan Unpad Rahmat Hidayat menjelaskan Charoen Pokphand Indonesia memberikan hibah pembangunan closed house senilai Rp 2,235 miliar sebagai media pembelajaran dan riset Fapet Unpad, khususnya budi daya unggas.
“Closed house ini merupakan bagian dari rencana besar Fapet untuk pengembangan laboratorium lapangan untuk berbagai komoditas dan bidang ilmu peternakan yang terintegrasi dalam suatu sistem sustainable livestock technopark,” kata Rahmat, dilansir dari situs resmi Unpad, Kamis (13/1/ 2022).
Unggas sendiri menjadi bidang ilmu prioritas di Fapet Unpad. Rahmat menjelaskan, minat mahasiswa akan kajian budi daya unggas sangat tinggi, bahebanyak dua persen lulusan Fapet Unpad terserap di industri perunggasan.
Selain itu, banyak guru besar dan jabatan akademik dosen yang dilahirkan dari riset-riset perunggasan.
Khusus untuk budi daya unggas, sistem tersebut dimulai dari pengembangan budi daya di closed house, revitalisasi pengembangan rumah potong ayam, hingga pengembangan usaha makanan olahan ayam siap saji.
Rahmat mengatakan, selain wadah pengembangan budidaya unggas, closed house ini juga bermanfaat sebagai sarana Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, penambahan fasilitas pembelajaran modern, hingga peningkatan keterampilan kompetensi mahasiswa dan lulusan di bidang budi daya ayam broiler.
Sementara itu, Thomas Effendy mengatakan, Charoen Pokphand Indonesia berkomitmen mendukung pembelajaran di perguruan tinggi melalui pembuatan close house atau teaching farm. Melalui program tersebut, pihaknya ikut menyusun satu silabus mata perkuliahan untuk menyiapkan lulusan fakultas peternakan yang siap dipakai industri.
“Selain materi perkuliah juga harus dibekali kemampuan fisik. Jangan sampai sarjana peternakan tidak tahu kaki ayam itu berapa,” kata Thomas.
Karena itu, kerja sama ini juga dibarengi dengan implementasi program ETC. Tujuannya agar mahasiswa dapat memperoleh bekal mengenai pengelolaan budi daya unggas hingga mengelola unsur komersial yang diperoleh dari hasil budi daya tersebut. Hal ini didasarkan, satu closed house memiliki kapasitas 20.000 ayam broiler.
“Setiap kemitraan kita akan ada unsur komersialnya. Setiap panen akan ada keuntungan di situ,” ujar Thomas.
Kerja sama lainnya adalah pemberian beasiswa bagi mahasiswa yang mampu secara akademik tetapi kurang mampu secara finansial.
Rektor pun mengapresiasi kerja sama dengan Charoen Pokphand Indonesia. Pembuatan closed house ini diharapkan menjadi prototipe pembelajaran mahasiswa dalam mengelola budi daya unggas. Selain itu, fasilitas ini juga mendukung peningkatan kualitas penelitian khususnya di Fapet Unpad.
Acara tersebut juga dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Charoen Pokphand Indonesia dengan Fapet Unpad mengenai ETC dan kesepakatan pemberian hibah pengadaan kendang.
Bagikan