Eduwara.com, JOGJA – Melalui gelaran ‘Goes to Library (GTL) #2: Unleash The Power of Writing for Social Change’, Kamis (17/10/2024), pelajar dari berbagai sekolah di Yogyakarta diajak berkunjung ke Perpustakaan Kota Yogyakarta. Kunjungan ini bertujuan untuk meningkatkan budaya literasi.

Program yang digagas Forum Pelajar Peduli Pelayanan Publik (FP4) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), bertujuan meningkatkan kesadaran pelajar terhadap pentingnya pelayanan publik serta mendorong keterampilan menulis sebagai sarana berkontribusi terhadap perubahan dan isu sosial.

• Lewat INCHIP, UAJY Dorong Kolaborasi Berkelanjutan dengan Universitas di China
• Dosen UMBY Kembangkan Metode Pembelajaran Matematika Bebas Kecemasan
• Disdikpora DIY Bantu Pembebasan Ijazah yang Ditahan Sekolah

“Melalui tema tahun ini, FP4 DIY ingin menginspirasi pelajar untuk menyuarakan ide-ide kritis dan kreatif mereka tentang pelayanan publik melalui tulisan,” kata Ketua FP4 DIY, Kaysan.

Dipaparkan Kaysan, Goes to Library (GTL) adalah program unggulan FP4 DIY yang bisa terselenggara atas kerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta, Perpustakaan Kota Yogyakarta, serta Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan DIY.

Dalam kunjungan ke Perpustakaan Kota Yogyakarta, yang berlangsung mulai pukul 07.00-11.45 WIB tersebut, para peserta mendapatkan serangkaian kegiatan seperti  sosialisasi pentingnya literasi dan kesadaran pelajar akan pelayanan publik.

• UKDW Terus Upayakan Kemitraan dan Pendidikan Berkelanjutan
• Pertahankan Predikat sebagai Kota Batik Dunia, Kota Yogyakarta Terapkan Kurikulum Membatik
• Pemeringkatan THE WUR Tempatkan UMY Setara PTN

Mereka juga mendapatkan pelatihan penulisan karya yang dipandu Nadiya Hasna Amrina, seorang penulis digital. Pelatihan ini diharapkan dapat memperkuat budaya membaca dan menulis di kalangan pelajar.

“FP4 DIY berharap acara ini mendorong pelajar lebih peka terhadap isu pelayanan publik dan menggunakan tulisan sebagai alat perubahan, sekaligus membangun budaya literasi untuk mendukung transformasi sosial yang lebih baik,” tutup Kaysan.