logo

Kampus

Bahas Kiat Susun Proposal PIMNAS, PKM Center UNS Adakan Webinar Series

Bahas Kiat Susun Proposal PIMNAS, PKM Center UNS Adakan Webinar Series
Webinar Series Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) Center UNS bertema Tips Sukses Menyusun PKM Penerapan Iptek (PI) dan Pengabdian Masyarakat (PM). (EDUWARA/Humas UNS)
M. Diky Praditia, Kampus24 Februari, 2022 19:24 WIB

Eduwara.com, SOLO – Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) Center Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan webinar series PKM Center Menyapa. Kegiatan ini berlangsung selama enam kali sejak Selasa (22/2/2022) hingga Minggu (27/2/2022) melalui platform Zoom Cloud Meeting. Kegiatan bertajuk Tips Sukses PKM ini mengangkat tema yang berbeda setiap seri, sesuai jenis PKM yang ada.

Narasumber yang dihadirkan merupakan alumni Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) tahun sebelumnya. Pada seri pertama, Selasa (23/2/2022), PKM Center UNS mengangkat topik Tips Sukses Menyusun PKM Penerapan Iptek (PI) dan Pengabdian Masyarakat (PM). Narasumber yang dihadirkan adalah Iksan Riva Nanda, Dwi Yudha, dan Royhan Ikbar. 

Iksan menuturkan bahwa bidang pengabdian masyarakat berupa penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) dan seni yang ditujukan bagi mitra yang belum memiliki profit. Tujuannya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Ia juga membagikan hal apa saja yang harus ada dalam PKM-PM.

“Harus ada mitra, bisa berupa lembaga pendidikan formal dan non-formal, Dinas Pariwisata maupun lembaga sosial. Harus ada permasalahan original dari mitra. Jangan kita yang cari masalah. Kemudian solusi yang diberikan harus unik dan membuat masyarakat, dari tidak produktif menjadi produktif. Lalu, format tulisan harus sesuai dengan buku panduan karena administrasi mempengaruhi substansi,” jelas dia.

Iksan menambahkan bahwa memperbanyak diskusi dengan mitra dapat memaksimalkan dalam pengerjaan PKM-PM. Selain itu, dampak berkelanjutan bagi mitra juga menjadi salah satu penilaian dalam PKM.

Sementara itu, Dwi Yudha menjelaskan, secara umum PKM-PI dan PKM-PM hampir sama. Hanya saja, dalam PKM-PI dituntut untuk mencari mitra produktif yang sudah memiliki profit. Solusi yang ditawarkan berbentuk Iptek yang telah didiskusikan terlebih dahulu dengan mitra.

“Mitra yang sudah berprofit contohnya UMKM, petani, koperasi, budi daya, dagang, industri kecil, dan industri besar. Yang harus dimasukkan dalam proposal sebagai upaya penegasan PKM-PI antara lain memperbaiki suatu produk, peningkatan mutu, memperbaiki proses produksi, memperbaiki sanitasi, dan meningkatkan kapasitas produksi. Selain itu juga pengolahan limbah. Iptek sudah siap untuk digunakan, bukan pada tahap uji coba. Iptek jangan sampai menghilangkan pekerjaan,” terangnya.

Pada akhir sesi, Dwi juga membagikan tips membuat proposal PKM-PI yang baik. “Administrasi seperti margin, spasi, maksimal kata pada judul, font, dan ukuran font harus sesuai dengan pedoman. Kemudian substansi harus sesuai dengan mitra dan skema. Maka dari itu, harus sering diskusi dengan mitra agar solusi yang ditawarkan dapat memecahkan masalah,” ujar Dwi. 

Read Next