logo

Sekolah Kita

Bangganya SMSR Bantul, Lukisan Raja Yogyakarta dan Permaisuri Karya Siswanya Laku Rp 3 Juta

Bangganya SMSR Bantul, Lukisan Raja Yogyakarta dan Permaisuri Karya Siswanya Laku Rp 3 Juta
Nurul Aeni dan Syahrul Afandi, siswa SMKN 3 Kasihan, Bantul atau yang lebih dikenal dengan nama SMSR Bantul, tengah menyelesaikan lukisan Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan HB X dan permaisuri Sultan HB X, yaitu GKR Hemas. Kedua lukisan ini berhasil terjual senilai Rp 3 juta dan menjadi koleksi Pj Walikota Yogyakarta Singgih Raharjo. (EDUWARA/Dok. SMKN 3 Kasihan Bantul)
Setyono, Sekolah Kita22 Agustus, 2023 21:16 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Lukisan wajah Raja Keraton Yogyakarta beserta permaisuri karya dua siswa Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) Bantul atau sekarang disebut SMKN 3 Kasihan, Bantul, berhasil terjual senilai Rp 3 juta dan menjadi koleksi Pj Walikota Yogyakarta Singgih Raharjo. Kedua karya ini sebelumnya dipamerkan pada acara Festival Pangan Lokal di Kota Yogyakarta dari 18-20 Agustus 2023.

Lukisan potret Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X dilukis oleh Nurul Aeni. Sedangkan lukisan permaisuri Sultan HB X, yaitu GKR Hemas dilukis oleh Syahrul Afandi. Kedua siswa SMKN 3 Kasihan atau lebih dikenal dengan sebutan SMSR Bantul ini berasal dari Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Saat dihubungi pada Selasa (22/8/2023), mewakili Nurul Aeni rekannya, Syahrul mengatakan pemilihan sosok Raja Ngayogyakarta beserta permaisuri karena dilandasi faktor kedua orang tersebut merupakan tokoh paling berpengaruh di Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Bahkan sebelumnya kami bingung mau menuangkan apa dalam lukisan. Kemudian kami sepakat membuat lukisan dua tokoh paling berpengaruh di Yogyakarta tersebut," jelasnya.

Karya tersebut dibeli Pj Walikota Yogyakarta dengan harga Rp 3 juta. Syahrul dan Nurul Aeni tidak pernah berpikir karya tersebut bakal laku. Ia juga menyebut dalam waktu dekat akan diundang untuk bertemu Pj Walikota Yogyakarta.

Realis dan Semi Ekspresionis

Selama menempuh pendidikan di SMKN 3 Kasihan, Syahrul menyebut telah menghasilkan ratusan karya yang telah diikutkan dalam beberapa pameran besar.

"Kalau dari kelas 1 (SMKN 3 Kasihan, red) saya ikut pameran acara di Galeri SMSR, pameran Andrawina, Komunitas Satu Titik di TBY, pameran kolektif di Yola Galeri dan pameran kolaborasi di Selokan Mataram," lanjutnya.

Syahrul menyebut dirinya memiliki ciri khas tersendiri dalam membuat karya lukis. Ia mengaku merupakan tipe pelukis penganut realis dan semi ekspresionis. Ia bercita-cita dalam jangka panjang untuk membuat pameran tunggal.

Syahrul menceritakan dalam waktu dekat akan membuat sebuah karya lukisan bertema masalah lingkungan.

"Nanti lukisan saya menggambarkan orang seperti keberatan membuat tempat sampah yang kebingungan mau mengolah sampah," tuturnya.

Lukisan, menurut Syahrul, menjadi salah satu cara alternatif yang bisa digunakan untuk melakukan kritik terhadap permasalahan di sekitarnya.

Read Next