logo

Kampus

Berkat Tecobator Gama, Madu Nabati Kelapa Asal Magelang Jadi Tahan Lama

Berkat Tecobator Gama, Madu Nabati Kelapa Asal Magelang Jadi Tahan Lama
Inovasi alat pemasak nira kelapa dan inkubator sterilisasi bernama Tecobator Gama karya mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), yaitu Muhammad Haris Yulianto (Fakultas Teknologi Pertanian 2020), Yasmeen Afifah Nurbakhsy (Fakultas MIPA 2020), Laila Mukarromah (FMIPA 2020), dan Fauzan Naufal Taqiy Susanto (FMIPA 2022). Tecobator Gama dihadirkan untuk membantu meningkatkan produksi, kualitas dan umur simpan madu nabati kelapa produksi Kelompok Wanita Tani (KWT) Nira Lestari di Magelang. (EDUWARA/Dok. UGM)
Setyono, Kampus12 September, 2023 19:45 WIB

Eduwara.com, JOGJA -  Sebagai upaya membantu meningkatkan produksi, kualitas dan umur simpan madu nabati kelapa produksi Kelompok Wanita Tani (KWT) Nira Lestari di Magelang, mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan inovasi alat pemasak nira kelapa dan inkubator sterilisasi bernama ‘Tecobator Gama’.

Tim ini terdiri dari Muhammad Haris Yulianto (Fakultas Teknologi Pertanian 2020), Yasmeen Afifah Nurbakhsy (Fakultas MIPA 2020), Laila Mukarromah (FMIPA 2020), dan Fauzan Naufal Taqiy Susanto (FMIPA 2022). Mereka dibimbing dosen Mokhammad Fajar Pradipta.

"Pengembangan Tecobator Gama ini berangkat dari persoalan KWT Nira Lestari yang dalam memproduksi madu nabati kelapa masih menggunakan metode manual. Belum lagi paparan dari lingkungan ketika pemasakan di tempat terbuka, sehingga proses pengemasan produk menjadi kurang steril," kata Muhammad Haris Yulianto, Selasa (12/9/2023) mewakili rekan-rekannya.

KWT Nira Lestari yang ada di Dusun Semen, Desa Trenten, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang, merupakan UMKM yang bergerak di bidang pengolahan buah kelapa. Mereka telah mendapatkan sertifikat produksi pangan industri rumah tangga (SPP-IRT) pada 21 Januari 2016.

Kelompok ini sukses mengembangkan berbagai olahan dari buah kelapa, yang salah satunya adalah madu nabati kelapa. Madu nabati ini terbuat dari nira kelapa yang dipanaskan pada suhu tertentu, tanpa melalui proses fermentasi dan mengandung indeks glikemik rendah yaitu berkisar 35-42.

"Madu nabati kelapa sangat diminati masyarakat karena dapat menggantikan madu konvensional dengan manfaat dan cita rasa yang khas," lanjut Haris.

Sayangnya dalam proses produksinya, pemasakan dengan mengaduk terus-menerus nira selama kurang lebih satu jam dilakukan manual. Kondisi ini berisiko menimbulkan kelelahan kerja yang cukup tinggi. 

Demikian juga penyaringan yang dilakukan berulang kali di tempat terbuka memungkinkan adanya paparan lingkungan.

"Tak hanya itu, proses pengemasan produk kurang steril karena sebelum dikemas, madu nabati didiamkan di tempat terbuka sebelum dimasukkan botol. Hal ini mengakibatkan adanya kontaminasi mikroorganisme yang dapat merusak produk. Ditambah mitra mengeluh produk madu nabati kelapa yang mudah meledak ketika proses distribusi berlangsung," jelasnya.

Kualitas dan Umur Simpan

Menurut Haris, Tecobator Gama dihadirkan dengan fungsi sebagai alat pemasakan dan mempermudah dalam mengaduk nira kelapa selama proses produksi berlangsung. Dengan alat ini produksi berlangsung dengan menggunakan tekanan vakum sehingga uap air di dalam pemanas dapat dibuang keluar untuk menimalisir kadar air maupun penguapan pada produk.

Sedangkan sterilisator terbagi menjadi dua bagian, yaitu saat pemasakan berlangsung di panci pemanas dan inkubator sterilisasi tertutup menggunakan ozone generator dan sinar UV. Setelah produk dipanaskan lalu langsung masuk ke dalam ruang sterilisator tertutup untuk dilakukan pengemasan sehingga akan meminimalisasi dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme baik protozoa, fungi, bakteri, dan virus.

Dengan satu kali proses penggunaan alat dapat meningkatkan kapasitas dari yang awalnya hanya 10 liter nira menjadi 20 liter. Sementara untuk penyaringan, awalnya dengan cara manual disaring beberapa kali 2-3 kali, setelah penerapan alat penyaringan hanya dilakukan 1 kali di awal pemasakan.

"Adanya inkubator sterilisasi yaitu tambahan lampu UV dan ozone generator mampu menjaga kualitas produk dan meminimalisasi paparan mikroorganisme sehingga umur simpan bertambah dari awalnya kurang dari 1 bulan menjadi lebih dari 1 bulan," imbuhnya.

Ketua KWT Nira Lestari, Yuni Setyaningsih mengaku sangat terbantu dengan hadirnya alat pemasakan dan inkubator sterilisasi untuk madu nabati kelapa di KWT Nira Lestari. Salah satunya, mengurangi beban kerja anggota dengan metode pemasakan yang disertai pengadukan.

Tak hanya itu, dengan sistem pemasakan yang tersambung dengan inkubator sterilisasi mampu menjaga produk agar tetap steril dan terbukti dengan uji laboratorium mampu meningkatkan kualitas dan umur simpan produk.

"Dengan alat ini dapat meningkatkan jumlah produksi madu nabati kelapa sehingga produk dapat didistribusikan di luar Kabupaten Magelang," jelasnya.

Secara khusus, Haris menambahkan, jika pengembangan alat ini mendapatkan pendanaan dari Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan IPTEK (PKM-PI) Kemendikbudristek 2023.

Read Next