logo

Art

Bersama Seniman Belanda, ISI Yogyakarta Hadirkan Kolaborasi Gamelan dan Musik Barat

Bersama Seniman Belanda, ISI Yogyakarta Hadirkan Kolaborasi Gamelan dan Musik Barat
Penampilan Black Pencil Ansamble-Belanda, Kyai Fatahillah- UPI Bandung dan Joloyo Ansamble-ISI Yogyakarta dalam gelaran Topeng – Masquerade Gamelan Intercultural Performing Arts, Senin (28/8/2023). (EDUWARA/Dok. ISI Yogyakarta)
Setyono, Art29 Agustus, 2023 20:31 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Berkolaborasi dengan Trace 21 Foundation + Foundation Visisonor Amsterdam, Jurusan Karawitan Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia (FSP ISI) Yogyakarta menggelar Topeng – Masquerade Gamelan Intercultural Performing Arts.

Gelaran pada Senin (28/8/2023) malam ini menampilkan kolaborasi permainan gamelan yang merupakan musik tradisional Indonesia dengan musik barat.

Ketua Jurusan Karawitan ISI Yogyakarta, Bayu Wijayanto, dalam rilis Selasa (29/8/2023) mengatakan pagelaran merupakan rangkaian agenda Dies Natalis Ke-39 ISI Yogyakarta.

"Konsep interkultural dalam pertunjukan ini mengacu pada kolaborasi antara gamelan dengan musik dari latar belakang budaya yang berbeda. Kolaborasi ini dibawakan Black Pencil Ansamble-Belanda, Kyai Fatahillah- UPI Bandung, dan Joloyo Ansamble-ISI Yogyakarta," jelas Bayu.

Kolaborasi ini mencakup berbagai aspek, mulai dari komposisi musik hingga gerakan teatrikal. Melalui kolaborasi ini diharapkan gamelan dapat memberikan nuansa musik yang khas dan memperkaya pengalaman komposer serta seniman yang terlibat dalam karya.

Dijelaskan, melalui kolaborasi semacam, seniman yang terlibat tidak hanya menciptakan suara yang harmonis, tetapi juga menggabungkan elemen budaya dari dua dunia yang berbeda.

"Ide dari karya kolaborasi ini mengangkat topeng tradisi yang berkembang di Yogyakarta. Topeng yang menjadi ide penciptaan karya kemudian dikemas dalam komposisi musik menggunakan medium garap gamelan dan alat musik Barat," lanjut Bayu.

Ritme Baru

Komposer, pemain gamelan, dan seniman lainnya bekerja sama dalam menciptakan musik yang menggabungkan unsur-unsur tradisional dengan elemen kontemporer. Gamelan tidak hanya digunakan untuk memainkan musik tradisional Jawa, tetapi juga untuk menciptakan suara dan ritme yang baru.

"Sehingga Topeng – Masquerade Gamelan Intercultural Performing Arts. tidak hanya memberikan pengalaman seni yang menarik, tetapi juga memiliki nilai-nilai budaya yang tinggi," ucapnya.

Melalui kolaborasi ini, pemain gamelan dan seniman dari latar belakang budaya yang berbeda dapat saling belajar dan menghargai keunikan masing-masing budaya. Pertunjukan ini juga menjadi sarana untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia internasional.

Melalui pertunjukan ini diharapkan kerja sama antara ISI Yogyakarta, Trace 21 Foundation + Foundation Visisonor Amsterdam, dan UPI Bandung dapat terus berjalan, khususnya jaringan antar musisi dapat semakin erat. Selain itu, Topeng - Masquerade Gamelan Intercultural Performing Arts diharapkan dapat memberi angin segar bagi dunia komposisi musik. 

Read Next