logo

Kampus

Di Gunung Kidul, Tim KKN UMBY Sosialisasikan Bahaya Penyakit LSD

Di Gunung Kidul, Tim KKN UMBY Sosialisasikan Bahaya Penyakit LSD
Di Gunung Kidul, Tim UMBY Sosialisasikan Bahaya Penyakit LSD (UMBY)
Setyono, Kampus23 Agustus, 2023 16:25 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Kelompok 58 Kuliah Kerja Nyata Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) menggelar sosialisasi bahaya penyakit penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) pada hewan ternak.

Kegiatan yang menyasar peternak sekaligus petani ini berlangsung di Dusun Kuwon Kidul, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Gunungkidul, pada Minggu (20/8/2023).

Selain sosialisasi bahaya penyakit LSD, kegiatan ini juga diisi pelatihan pembuatan pupuk organik cair (POC) dari limbah rumah tangga dan pertanian.

Penanggung jawab kegiatan Nabilah mengatakan kegiatan ini merupakan permintaan dari Kelompok Tani Kuwon Kidul.

"Sosialisasi ini penting untuk dilakukan melihat beberapa ternak yang pernah terkena LSD dan kondisi kandang yang masih minim kebersihan," ujarnya dalam rilis, Rabu (23/8/2023).

LSD atau Lumpy Skin Disease adalah penyakit menular yang dapat menyerang hewan ternak, terutama sapi. Penyakit ini ditandai dengan adanya benjolan pada kulit hewan ternak.

LSD dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi peternak. Oleh karena itu, upaya pencegahan menjadi sangat penting.

Melalui program ini, peternak diberikan pemahaman tentang pentingnya sanitasi kandang dan langkah-langkah yang harus diambil untuk menjaga kebersihan kandang ternak.

Selain itu, mereka juga diberikan informasi tentang berbagai penyakit menular seperti LSD yang dapat mempengaruhi kesehatan hewan ternak.

"Kami juga memberikan dua pelatihan lain yaitu pembuatan pembuatan starter mol dan silase pakan ternak. Kemudian ada pelatihan pembuatan POC," ujarnya.

Digagas Windu dan Bagas mahasiswa KKN 58, ini bertujuan memanfaatkan limbah tani sebagai pakan ternak secara maksimal serta pemanfaatan limbah rumah tangga untuk pembuatan starter mol.

"Starter Mol adalah bahan yang digunakan untuk mempercepat proses fermentasi pakan ternak,"kata Bagas.

Dalam pelatihan ini, peternak diajarkan bagaimana membuat Starter Mol yang baik dan efektif menggunakan air beras, molases, dan EM-4 serta sayuran dan buah-buahan busuk yang difermentasikan.

Silase pakan ternak merupakan salah satu metode konservasi pakan untuk hewan ternak menggunakan jerami.

Pelatihan ini mencakup penjelasan tentang pemilihan bahan baku, proses fermentasi, dan penyimpanan yang tepat.

Peternak juga diberikan informasi tentang manfaat silase dalam meningkatkan ketersediaan pakan dan nilai gizi untuk hewan ternak dengan bahan jerami, molases, dan starter mol atau EM-4 lalu di difermentasikan selama 14-21 hari.

Dalam pelatihan pembuatan POC, kelompok diajarkan cara membuat POC yang baik dan efektif. Pelatihan ini mencakup penjelasan tentang bahan-bahan yang digunakan yaitu air beras, EM-4 khusus pertanian, dan gedebog pisang dengan lama proses fermentasi yaitu 14-21 hari dan bagaimana cara penggunaan POC dalam pertanian.

"Peternak juga diajarkan tentang manfaat POC dalam meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas pertanian," lanjut Bagas.

Di Gunung Kidul, Tim UMBY Sosialisasikan Bahaya Penyakit LSD. (Istimewa)

Salah satu anggota kelompok Tani Kuwon Kidul, Woto merasa terbantu dan senang karena kegiatan ini sangat bermanfaat mengingat sebagian besar warga kami bekerja sebagai petani dan peternak.

"Semoga dari apa yang telah diajarkan oleh KKN, dapat bermanfaat kepada kelompok tani Kuwon Kidul dan berlanjut kedepannya," ujar Woto.

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ichalsia Ainul Fitri, berharap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi para petani dan peternak Dusun Kuwon Kidul dan dapat dilanjutkan seterusnya oleh warga.

Read Next