Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com,JOGJA – Lima calon Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta yang terpilih serentak oleh delapan fakultas dan satu unit Rektorat akan menyampaikan program Rencana Aksi (Action Plan) besok, Kamis (24/2/2022).
Dari lima nama-nama yang terpilih, nama Rektor UII Yogyakarta periode 2018-2022, Fathul Wahid, ikut kembali berlaga dalam perebutan kursi Rektor periode 2022-2026. Pada seleksi awal ini Fathul memperoleh suara tertinggi.
Melalui rilis, Ketua Panitia Pemilihan Rektor dan Wakil Rektor UII Periode 2022-2026 Masduki, menyatakan penyampaian rencana aksi ini merupakan penyampaian visi, misi, dan rencana kerja dari para calon rektor.
"Kami hadirkan secara luring dan daring yang bisa diakses luas sehingga terbuka dan kolaboratif. Ini merupakan media menyebarkan gagasan. Artinya, forum ini lebih pada penyampaian gagasan di saat yang sama," kata Masduki, Rabu (23/2/2022).
Panitia mengundang tiga orang panelis yang akan menyampaikan insight dan mendiskusikan plus minus dari Action Plan milik para calon Rektor UII. Melalui forum ini juga sebagai wadah penjaringan insight dari sivitas akademika maupun publik secara umum.
Tiga panelis tersebut adalah Rektor IPB University Arif Satria, Guru Besar Antropologi Hukum Universitas Indonesia Sulistyowati Irianto, dan Dosen Fakultas Hukum UII yang juga Ketua Komisi Yudisial Periode 2013 – 2015, Suparman Marzuki.
"Siapapun yang terpilih akan membawa seluruh gagasan yang muncul. Tidak hanya membawa gagasan secara personal, tetapi juga membawa gagasan kolektif yang diwadahi di forum Action Plan," papar Masduki.
Lima nama yang akan memaparkan visi misinya besok yaitu Fathul Wahid dari Program Studi Teknik Informatika yang meraih 504 suara, disusul Dosen Program Studi Hukum Rohidin dengan 117 suara. Di peringkat ketiga ada dosen Dosen Program Studi Pendidikan Kimia Riyanto yang meriah 82 suara.
Di peringkat ke empat ada nama Dosen Program Studi Arsitektur Ilya Fadjar Maharika dengan perolehan 46 suara dan terakhir adalah Dosen Program Studi Manajemen Zaenal Arifin.
Usai pemaparan visi misi ini, pada 3 Maret ditetapkan siapa calon Rektor terpilih dan kemudian pada 10 Maret, Rektor terpilih ditetapkan yayasan.