logo

Kampus

Dampingi Desa Wisata Binaan, UMBY Fokus Pengembangan Pariwisata Yogyakarta

Dampingi Desa Wisata Binaan, UMBY Fokus Pengembangan Pariwisata Yogyakarta
Tim Dosen Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dari Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) fokus memberikan pendampingan pada desa wisata di Yogyakarta. (UMBY)
Setyono, Kampus24 Juli, 2023 16:54 WIB

Eduwara.com, JOGJA - Tim Dosen Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dari Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) fokus memberikan pendampingan pada desa wisata di Yogyakarta.

Salah satunya mengajak pengelola Desa Wisata Lembah Sicangkring di Dusun Jambeyan, Kelurahan Banyurejo, Tempel melakukan studi banding ke Destinasi Wisata Ledoksambi Ecopark Sleman, Sabtu (22/7/2023).

Ketua pengabdian kerjasama luar negeri UMBY Rina Dwiarti mengatakan, Lembah Sicangkring merupakan salah satu dusun binaan dari PkM yang telah diberikan pendampingan dan mengundang naransumber sebagai trainer.

"Kegiatan studi banding ini sebagai program lanjutan untuk mempersiapkan Desa Wisata Lembah Sicangkring menjadi desa wisata," kata Rina, Senin (24/7/2023).

Studi banding ini diikuti langsung Mugito selaku Dukuh bersama jajarannya.

Rina menceritakan awal terbentuknya Desa Wisata Lembah Sicangkring pada tahun 2020, warga membuka lapak untuk berjualan, tetapi pengunjung yang datang masih sedikit dikarenakan akses jalan menuju Pasar Jadoel tidak mudah.bAkan tetapi, ada satu penjual yang konsisten membuka lapak dengan menjual makanan tradisional berupa bubur krecek, nasi bebek, dan nasi megono.

Seiring berjalannya waktu, lapak tersebut mulai banyak diminati pengunjung, terutama pesepeda Jalur Banyurejo-Bligo. Melihat itu, banyak penduduk yang mulai tertarik untuk berjualan dan membuka lapak di lokasi tersebut. Tim Pengabdi FE UMBY memberikan dukungan kepada perkembangan pariwisata DIY melalui pembinaan ke desa yang berpotensi menjadi desa wisata.

"Studi banding ini diharapkan dapat memotivasi pengelola Desa Wisata Lembah Sicangkring untuk belajar dari Destinasi Wisata Ledoksambi Ecopark sehingga dapat berkembang dan menjadi desa wisata yang diminati wisatawan lokal maupun mancanegara," ungkap Rina.

Kunjungan di Destinasi Wisata Ledoksambi Ecopark diterima baik pengelola obyek wisata yang berdiri sejak 2003 dan mulai beroperasi setahun kemudian.

Awal berdirinya destinasi wisata ini diprakarsai organisasi swasta yang beranggotakan sembilan orang dengan bantuan para masyarakat sekitar. Mayoritas masyarakat di Destinasi Wisata Ledoksambi Ecopark bekerja sebagai petani.

"Alasan dipilihnya Destinasi Wisata Ledoksambi Ecopark karena memiliki tujuan yang sama yaitu mengenalkan potensi yang dimiliki desa tersebut kepada masyarakat secara luas, serta membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar," tambah Rina.

Pengurus Desa Wisata Lembah Sicangkring, Eko Putro Susilo mengatakan Banyak insight yang didapatkan selama mengikuti kegiatan studi banding, seperti cara promosi yang baik, cara menjaga kekonsistenan dalam mengembangkan desa wisata, cara menjaga kekompakan antar pengelola, manajemen keuangan, dan banyak lagi.

Read Next