Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Kementerian Pertanian (Kementan) resmi meluncurkan program Beasiswa SDM Sawit 2022. Pendaftaran telah dibuka pada 15 Juni 2022. Program ini dikhususkan bagi para pelaku industri kelapa sawit.
Direktur Perlindungan Perkebunan Kementan Baginda Siagian, mengatakan program beasiswa ini didukung pendanaan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
"Beasiswa ini diperuntukkan bagi mereka yang melanjutkan ke jenjang Pendidikan Tinggi Vokasi (DI, DII, DIII dan DIV) dan Akademik (Strata 1). Pendaftaran dibuka 15 Juni 2022 kemarin," kata Baginda dalam rilisnya, Sabtu (18/6/2022).
Fokus pada perkembangan perkebunan Kelapa Sawit, Baginda memaparkan beasiswa khusus hanya untuk pekebun kelapa sawit, keluarga pekebun kelapa sawit, ASN yang bertugas di bidang kelapa sawit, dan sumberdaya manusia lainnya yang bergerak di bidang perkelapasawitan.
Secara khusus, mereka yang disasar dalam program ini adalah pekebun, keluarga pekebun, karyawan pekerja pada usaha budidaya dan atau pengolahan hasil perkebunan kelapa sawit, keluarga karyawan pekerja pada usaha budidaya dan atau pengolahan hasil perkebunan kelapa sawit yang terdiri dari anak, istri atau suami,
Juga, pengurus/Anggota koperasi/Lembaga, dan ASN (PNS dan PPPK) yang bergerak dalam perkelapasawitan.
"Program ini diharapkan dapat mencetak generasi muda perkebunan sawit yang dapat terus secara konsisten dapat berperan dalam meningkatkan industri perkelapasawitan di Indonesia," lanjutnya.
Untuk sekolah vokasi, pembiayaan akan diberikan bagi mereka yang lulus seleksi dengan sembilan jurusan yang dapat dipilih antara lain; Pemulihan/Pembenihan/Pembibitan Kelapa Sawit, Budidaya/Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit, Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan Kelapa Sawit, Teknologi Pengolahan Hasil Kelapa Sawit, Teknik kimia, Teknik Mesin, Perawatan dan Perbaikan Mesin, Akuntansi, Teknologi Informatika, dan Manajemen Logistik Kelapa Sawit.
1000 Penerima Beasiswa
Beasiswa juga dapat diberikan setingkat Strata 1 (akademik) dengan minat atau kompetensi kelapa sawit, dengan program studi antara lain: Agroteknologi atau Agribisnis.
"Program ini sudah diselenggarakan lama dan tahun lalu ada kuota sebanyak 660 orang. Tahun ini Ditjen Perkebunan mengusulkan beasiswa sebanyak 1.000 penerima," katanya.
Dengan lebih banyak lagi beasiswa, keluarga pekebun dan SDM lainnya yang terkait bisa memanfaatkan dana beasiswa ini sehingga ke depan turut membangun perkelapasawitan di daerah/lokasi masing-masing.
Dalam seleksi peserta, Kementan menggunakan sistem seleksi dan penerimaan beasiswa dari Education Technology SEVIMA. Kerja sama antara DITJENBUN dan SEVIMA ini untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan pendaftaran beasiswa.
Dan sebagai wujud pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan berbagai kemudahan akses. Sistem ini sekaligus mempermudah panitia beasiswa dalam seleksi nasional, pendaftaran, validasi berkas hingga penyaluran penerima beasiswa ke perguruan tinggi jadi lebih efektif dan efisien.
"Kami menggandeng SEVIMA agar semua peserta yang menjadi sasaran penerimaan beasiswa kelapa sawit dapat dengan mudah mengakses dan mendaftar sebagai calon penerima beasiswa," ujar Baginda.
Sebagai informasi, Program Beasiswa Sawit 2022 bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi sebagai kampus tujuan berkuliah, di antaranya Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY-STIPER), Politeknik LPP Yogyakarta, Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi (CWE), Politeknik Kampar, STIPER Agrobisnis Perkebunan (STIPAP), Institut Teknologi Sains Bandung (ITSB-BEKASI), dan Institut Pertanian Stiper Yogyakarta.
Semua peraih beasiswa akan memperoleh fasilitas beasiswa SDM Sawit 2022 berupa transport pulang-pergi kampung halaman menuju kampus, biaya pendidikan penuh, kesempatan magang di perkebunan besar dan sertifikat kompetensi.
Peraih beasiswa juga akan mendapatkan uang tunai untuk biaya asrama/kos, uang saku, dan uang buku, yang besarannya disesuaikan dengan standar biaya yang ditetapkan.
"Para peminat bisa memperoleh informasi lebih lanjut di beasiswasdmsawit.id," tutup Baginda.