logo

Kampus

Didemo TPUA, UGM Klarifikasi dan Buktikan Keaslian Ijazah Jokowi

Didemo TPUA, UGM Klarifikasi dan Buktikan Keaslian Ijazah Jokowi
Massa Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) yang mendatangi Fakultas Kehutanan UGM untuk mengklarifikasi dan membuktikan keaslian ijazah Jokowi, Selasa (15/4/2025). (EDUWARA/K. Setyono)
Setyono, Kampus16 April, 2025 06:31 WIB

Eduwara.com, JOGJA - Wakil Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Wening Udasmoro menegaskan Presiden ketujuh Indonesia, Joko Widodo, telah menyelesaikan Tri Dharma pendidikan di Fakultas Kehutanan hingga dinyatakan lulus 5 November 1985.

Terkait dengan berbagai polemik dan tuduhan ijazah palsu, UGM dengan berbagai data dan dokumen yang dimiliki, siap menyampaikan ke publik asalkan ada perintah dari pengadilan maupun aparat penegak hukum.

Hal ini disampaikan Wening usai bertemu dengan perwakilan massa Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) yang mendatangi Fakultas Kehutanan UGM untuk mengklarifikasi dan membuktikan keaslian ijazah Joko Widodo atau Jokowi pada Selasa (15/4/2025).

“Sebagai institusi pendidikan yang selalu mematuhi peraturan akademik, kapasitas kami adalah memberikan informasi terkait Jokowi. UGM tidak terjun ke dalam polemik atau kasak-kusuk yang bertebaran di media sosial,” katanya.

Wening menceritakan saat pertemuan, pihaknya telah memperlihatkan semua bukti salinan mulai dari STTB SMA, dokumen verbal ketika Jokowi menjalani sidang skripsi, bahkan sampai berkas skripsi asli Jokowi, ditambah bukti foto-foto dari sebelas rekan angkatan yang hadir.

Berbagai bukti yang diperlihatkan oleh UGM ini, menurut Wening tidak, dalam konteks membela Jokowi, melainkan berdiri sendiri sebagai sebuah institusi yang menjalankan prosedur perguruan tinggi.

"Apabila ada keinginan untuk kami menunjukkan data-data itu secara detail, secara telanjang itu, kami bertanya, kami harus, ini siapa yang paling berhak untuk membaca dokumen-dokumen kami,” ujarnya.

Pasalnya, tidak semua orang bisa datang dan melihat semuanya, tergantung dari permohonan apa yang ingin dilihat. Tetapi, jika nanti ada perintah dari pengadilan atau aparat hukum untuk membuka, UGM siap memberikan keterangan dan menjadi saksi.

Saat tiga perwakilan TPUA, yaitu Roy Suryo, Rismon Hasiholan, dan Tifauziyah, bertemu dengan jajaran pimpinan UGM, ratusan massa TPUA setia menunggu di luar dan usai pertemuan menggelar aksi di bundaran UGM.

Mewakili TPUA, Rismon Hasiholan mengatakan pihaknya kurang puas dengan berbagai pembuktian yang dilakukan UGM dalam audiensi tadi. Menurutnya, ada beberapa hal yang ganjal, salah satunya ada di skripsi asli yang diperlihatkan.

Rismon menerangkan di batang tubuh skripsi jelas ditulis menggunakan mesin ketik. Namun bagian depannya dicetak menggunakan font yang belum ada di era Jokowi kuliah.

“Tak hanya itu, lembar pengesahan tidak lengkap dimana tidak adanya susunan dosen penguji,” ujarnya sambil memperlihatkan foto lembar pengesahan yang dimaksud.

Berbagai hal-hal baru ini, menurut Rismon, akan menjadi bukti baru nantinya jika kasus ijazah palsu masuk ruang pengadilan. Dari pertemuan ini, Ia menilai apa yang disampaikan UGM hanyalah narasi-narasi yang terus diulang dan ditampilkan di media. 

Read Next