logo

Kampus

Digelar di GIK UGM, EHEF Hadirkan 80 Institusi Pendidikan Tinggi Eropa

Digelar di GIK UGM, EHEF Hadirkan 80 Institusi Pendidikan Tinggi Eropa
European Higher Education Fair (EHEF) resmi di buka di GIK UGM, Kamis (6/11/2025). Pameran rutin tahunan ini diikuti perwakilan dari lebih 80 institusi pendidikan tinggi Eropa, yang berasal dari 15 negara anggota Uni Eropa. (EDUWARA/Dok. UGM)
Setyono, Kampus06 November, 2025 21:59 WIB

Eduwara.com, JOGJA - European Higher Education Fair (EHEF) kembali menyapa para pencari beasiswa dan peluang studi di Eropa. Untuk ketujuh belas kalinya, pameran pendidikan bergengsi ini diselenggarakan, memperkuat kemitraan dan kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi Indonesia dan Uni Eropa.

Kamis (6/11/2025), EHEF resmi dibuka di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK), Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Acara di Kota Pelajar ini menjadi persinggahan pertama sebelum pameran berlanjut ke Jakarta pada 8-9 November 2025.

Communication Coordinator of the EU Delegation to Indonesia, Goncalo Guedes, mengatakan pameran rutin tahunan ini diikuti oleh perwakilan dari lebih dari 80 institusi pendidikan tinggi Eropa. Mereka berasal dari 15 negara anggota Uni Eropa, termasuk Belgia, Jerman, Prancis, Belanda, dan Swedia.

"Sebagai tuan rumah EHEF sejak 2008, Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia bangga telah menunjukkan komitmen Tim Eropa mendukung mahasiswa Indonesia mewujudkan keinginan mereka belajar di Eropa," ujar Guedes dalam sambutannya.

Menurut Guedes, pameran ini sebelumnya telah menarik total lebih dari 6.000 pengunjung. EHEF berfungsi sebagai platform strategis untuk mewujudkan misi institusi pendidikan tinggi Indonesia dalam menjalin kemitraan dengan institusi pendidikan tinggi Eropa. Kolaborasi ini juga melibatkan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan Beasiswa Garuda dari pihak Indonesia.

"Pendidikan tinggi memainkan peran penting dalam strategi Global Gateway Uni Eropa, mendorong inovasi, pengembangan keterampilan, dan pemahaman lintas budaya yang mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan transformasi digital di seluruh dunia," tambah Guedes.

Melalui investasi dalam kemitraan dan peluang pendidikan, Uni Eropa berkomitmen untuk memberdayakan generasi pemimpin global berikutnya. Program unggulan Erasmus+ secara aktif mendukung pengembangan keterampilan dan perancangan kurikulum di jenjang akademik dan vokasi, memperkuat kolaborasi terkait prioritas Uni Eropa di tingkat negara.

Populer

Eropa memang merupakan tujuan populer bagi mahasiswa Indonesia. Setiap tahun, lebih dari 4.000 mahasiswa Indonesia mendaftar di universitas-universitas Eropa, dan lebih dari 1.000 beasiswa diberikan melalui program Erasmus+ serta program beasiswa dari negara-negara anggota Uni Eropa.

Direktur Kemitraan dan Relasi Global UGM, Puji Astuti, mengatakan pihaknya merasa sangat terhormat menjadi tuan rumah EHEF untuk kedua kalinya. Eropa telah menjadi benua yang sangat penting bagi UGM karena jajarannya aktif berkolaborasi dengan berbagai institusi pendidikan tinggi dari lebih dari 20 negara Eropa.

“EHEF memegang peran strategis sebagai sarana mempertemukan pemangku kepentingan, peneliti, dan mahasiswa untuk menciptakan potensi kemitraan yang lebih kuat,” katanya.

Selama pameran berlangsung, Uni Eropa juga memperkenalkan platform ‘Green Engineering’. Platform ini menyediakan informasi terkurasi mengenai program teknik hijau, pelatihan vokasi, dan peluang beasiswa terkait yang ditawarkan oleh institusi pendidikan tinggi di negara-negara anggota Uni Eropa, membuka lebih banyak jalan bagi mahasiswa Indonesia yang tertarik pada studi berkelanjutan.

Read Next