logo

Sekolah Kita

Dukung Percepatan Digitalisasi Pendidikan, Pusdatin Gelar PembaTIK dan Kihajar STEM 2022

Dukung Percepatan Digitalisasi Pendidikan, Pusdatin Gelar PembaTIK dan Kihajar STEM 2022
Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim dalam Pembukaan Program PembaTIK dan Kihajar STEM 2022, Rabu (22/6/2022). (EDUWARA/Kemendikbudristek)
Redaksi, Sekolah Kita26 Juni, 2022 01:43 WIB

Eduwara.com, JAKARTA – Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) menggelar pembukaan Program PembaTIK (Pembelajaran berbasis TIK) dan Kita Harus Belajar (Kihajar) STEM Tahun 2022.

Mengusung tema “Berkolaborasi dan Bertransformasi Menumbuhkan Ekosistem Digital Menuju Merdeka Belajar”, kegiatan PembaTIK dan Kihajar STEM 2022 diselenggarakan secara daring melalui platform YouTube Rumah Belajar Kemdikbud, Rabu (22/6/2022).

Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim dalam sambutannya mengatakan program PembaTIK sudah dilaksanakan sejak tahun 2017 tentunya dapat berjalan berkat dukungan para guru, para orang tua, serta pelajar di seluruh Indonesia yang terus bersama, bergerak bersama untuk mewujudkan Merdeka Belajar.

"Dengan mengikuti program ini, saya yakin seluruh guru akan sangat terbantu dalam menyusun rancangan pembelajaran dan menerapkannya dalam kelas,” urai Nadiem seperti dilansir Eduwara.com, Sabtu (25/6/2022) dari laman resmi Kemendikbudristek.

Nadiem mendorong seluruh pelajar di Indonesia dan Sekolah Indonesia di Luar Negeri (SILN) mengikuti program Kihajar STEM (Science, Technology, Engineering, Math) yang telah diinisiasi sejak tahun 2006. Melalui program itu, para siswa dapat mengeksplorasi banyak hal baru, menarik, dan membuat proyek-proyek di bidang sains, teknologi, matematika.

"Dalam perlombaan ini nantinya ada yang menang dan ada yang kalah, tapi yang lebih penting adalah adik-adik sudah berani mencoba, berani berkarya, berani berkompetisi,” tekan Nadiem.

Merdeka Belajar

PembaTIK memiliki standar kompetensi TIK untuk guru yang terdiri dari empat kompetensi yaitu literasi, implementasi, kreasi, serta berbagi dan berkolaborasi. Pada level kompetensi berbagi dan berkolaborasi akan terpilih guru-guru terbaik (Sahabat Rumah Belajar) yang berpeluang mengikuti seleksi calon Duta Rumah Belajar (DRB).

Sedangkan Kihajar STEM merupakan wadah eksplorasi yang dapat diikuti oleh siswa SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK dan Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) agar dapat memiliki keterampilan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan mampu berkomunikasi dalam menyelesaikan masalah atau proyek berbasis STEM melalui pendayagunaan Teknologi  Informasi dan Komunikasi.

Pada 2022, Kihajar STEM diselenggarakan secara daring dan terdiri dari tiga tahap, yaitu Basic, Intermediate, dan Final. Pada tahap final, dua tim terbaik dari empat jenjang di tiap provinsi akan mengikuti tahapan pembuatan video Tematik berbasis STEM dan presentasi.

Gen Kihajar terbaik akan mendapatkan predikat juara umum, ter-berpikir kritis, ter-kreatif, ter-komunikatif, dan ter-kolaboratif dari setiap jenjang sekaligus akan menjadi agen penggerak pemanfaatan TIK (layanan Pusdatin) untuk pembelajaran di level peserta didik.

Pada sisi lain, Kepala Pusdatin, Muhamad Hasan Chabibie mengungkapkan kegembiraannya melihat antusiasme dari para peserta kompetisi PembaTIK dan Kihajar STEM 2022.

“Animo jumlah pendaftar yang tinggi membuktikan bahwa para pendidik kita ingin meningkatkan kompetensi diri terutama di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran,” ujar Hasan.

Dia berharap program PembaTIK dan Kihajar yang seluruh tahapannya digelar secara daring pada tahun 2022 ini dapat menjadi ajang untuk mewujudkan Merdeka Belajar bagi pendidik dan peserta didik di Indonesia melalui pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi. (K. Setia Widodo/*)

Read Next