logo

Kampus

Emas Menoreh, Daya Kreasi Mahasiswa UNY dalam Mengolah Limbah Kayu Cengkeh

Emas Menoreh, Daya Kreasi Mahasiswa UNY dalam Mengolah Limbah Kayu Cengkeh
Empat mahasiswa UNY yaitu Roma Sigit Pamungkas, Auliyani Abdillah Rmb, Siti Fatimatul Zahro, Anisa Aprilia dan Eva Oktina Harini memutuskan mengolah limbah kayu cengkeh menjadi produk bernilai jual tinggi. Memilih ‘Emas Menoreh’ sebagai nama usaha, inovasi dan keunikan produk mereka ini berhasil meraih pendanaan dari Kemendikbudristek dalam skema P2MW 2023. (EDUWARA/Dok. UNY)
Setyono, Kampus06 Oktober, 2023 20:07 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Di tangan empat mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), limbah kayu cengkeh yang berserakan berhasil diolah menjadi produk bernilai jual tinggi hingga menembus pasar nasional.

Menamakan unit usahanya 'Emas Menoreh', empat mahasiswa ini memilih Kecamatan Samigaluh, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai pusat produksi mereka.

Empat mahasiswa UNY tersebut adalah Roma Sigit Pamungkas dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Kriya, Auliyani Abdillah Rmb (Prodi Akuntansi), Siti Fatimatul Zahro (Prodi Manajemen), Anisa Aprilia (Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) dan Eva Oktina Harini (Prodi Teknologi Pendidikan).

Ketua Tim Roma Sigit Pamungkas mengatakan alasan pemilihan batang kayu cengkeh menjadi kerajinan karena keberadaannya melimpah tetapi belum dimanfaatkan tepat oleh petani dan masyarakat sekitar sehingga batang tersebut hanya digunakan sebagai kayu bakar.

"Padahal, batang kayu cengkeh memiliki daya kekuatan yang baik dengan corak batang yang unik.  Hal ini tentu bisa menjadi peluang usaha untuk mengembangkan produk berbahan dasar kayu cengkeh," kata Roma, Jumat (6/10/2023).

Salah satu produk furniture berbahan limbah kayu cengkeh karya Emas Menoreh. (EDUWARA/Dok. UNY

Batang cengkeh yang sudah dibuang kulit dan dikeringkan ini, kemudian dijadikan bahan baku produk furniture. Kebetulan sekali permintaan produk furniture dari bahan alam seperti serat alam maupun batang kayu terus meningkat dari tahun ke tahun.

"Furniture sebagai penghias ruangan yang terbuat dari bahan alam akan memberikan kesan alami dan ringan untuk dipajang dan digunakan sehari-hari," terangnya.

Auliyani Abdillah Rmb menambahkan produk Emas Menoreh berupa hiasan dinding, kaca, dan lampu gantung, diminati oleh pembeli dari perorangan, kafe, hotel, dan perkantoran, dan telah menjangkau pasar nasional.

Empat mahasiswa ini oleh kampusnya dinilai mampu mewujudkan model bisnis social entrepreneurship dengan menghasilkan produk ramah lingkungan dari limbah ranting kayu cengkeh yang masih langka diperjualbelikan.

Inovatif serta keunikan produk, menjadikan tim Emas Menoreh berhasil meraih pendanaan dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam skema Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2023. 

Read Next