Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pignatelli Triputra (FEB UPITRA) Surakarta fokus membantu pemasaran digital berbagai produk daur ulang yang dihasilkan Bank Sampah Bunga Raya, yang berada di RT 03/RW 11, Dusun I, Purbayan, Kecamatan Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah. Bank Sampah ini dinilai berhasil melahirkan program inovatif, yaitu mengubah sampah menjadi produk kerajinan bernilai ekonomi.
Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini diinisiasi oleh dosen Program Studi (Prodi) Manajemen FEB UPITRA, Alfa Santoso Budiwidjojo Putra.
"Pemanfaatan pemasaran online ini bertujuan meningkatkan penjualan produk kerajinan berbasis daur ulang dengan memanfaatkan platform digital," terang Alfa Santoso Budiwidjojo Putra pada Kamis (22/8/2024).
Dipaparkan Alfa, program PkM dijalankan pada Semester Genap 2023/2024, mulai Maret sampai Mei 2024. Melalui program ini, akademisi UPITRA sepenuhnya fokus membantu Bank Sampah Bunga Raya memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya daur ulang.
"Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat setempat dan mengurangi volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)," lanjutnya.
Dampak Positif
Pada program PkM ini, Alfa berperan sebagai penggerak utama sepenuhnya memberikan pelatihan keterampilan dan strategi pemasaran kepada peserta.
"Kami ingin memberdayakan masyarakat dengan memberikan keterampilan yang dapat meningkatkan pendapatan mereka, sekaligus mendukung pelestarian lingkungan melalui kolaborasi dengan perajin lokal dan pelatihan pemasaran digital," ujarnya.
Menurut Alfa, program ini menekankan pentingnya pemasaran online dalam memperluas pasar produk daur ulang. Diharapkan program ini berhasil meningkatkan keterampilan dan kreativitas masyarakat dalam memproduksi kerajinan tangan dari bahan daur ulang.
"Program ini telah memberikan dampak positif bagi banyak peserta, termasuk ibu rumah tangga yang kini dapat menghasilkan pendapatan tambahan dari penjualan produk kerajinan," paparnya.
Namun, Alfa mengakui, ada tantangan seperti keterbatasan modal dan fluktuasi permintaan pasar yang masih perlu diatasi. Karena itu, Bank Sampah Bunga Raya berencana terus bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan sektor swasta, untuk mencari solusi yang berkelanjutan.
Dengan dukungan dari UPITRA dan pemanfaatan pemasaran online, Bank Sampah Bunga Raya berharap dapat menjadi model bagi komunitas lain dalam mengatasi masalah sampah dan meningkatkan ekonomi lokal secara berkelanjutan.
"Program ini menunjukkan bahwa inovasi dan kolaborasi dapat mengubah sampah menjadi sumber daya yang berharga, memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan bagi masyarakat," tutupnya.