logo

Kampus

UKDW Ajak Peserta Summer Camp Pelajari Visual Ethnography

UKDW Ajak Peserta Summer Camp Pelajari Visual Ethnography
Sebanyak 19 peserta Summer Camp Visual Ethnography dari tiga negara, yakni Indonesia, Jepang, dan China tengah mengunjungi Gereja HKTY Ganjuran untuk belajar tentang inkulturasi agama dan budaya. Kegiatan yang diselenggarakan Biro Kerja Sama dan Relasi Publik (Biro 4) UKDW Yogyakarta bekerja sama dengan Kantor Urusan Internasional (KUI) UNDHIRA Bali berlangsung sejak 31 Juli 2024 hingga 6 September 2024. (EDUWARA/Dok. UKDW)
Redaksi, Kampus19 Agustus, 2024 20:14 WIB

Eduwara.com, JOGJA -- Dalam rangka memberikan pengalaman internasional bagi para mahasiswa, Biro Kerja Sama dan Relasi Publik (Biro 4) Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta kembali bekerja sama dengan Kantor Urusan Internasional (KUI) Universitas Dhyana Pura (UNDHIRA) Bali untuk menggelar kegiatan Summer Camp Visual Ethnography pada 31 Juli 2024 hingga 6 September 2024. Kegiatan ini diikuti oleh 19 peserta dari tiga negara, yakni  Indonesia, Jepang, dan China.

Menurut Kepala Biro Kerjasama dan Relasi Publik UKDW, Lucia Dwi Krisnawati, program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan pada peserta untuk bekerja sama, terlibat dalam lingkungan belajar antar budaya di lingkup internasional, merangsang kreativitas dalam menggambarkan cara hidup secara metodologis dan terstruktur, melatih keterampilan memecahkan masalah dalam hal kolaborasi dan komunikasi jarak jauh, serta meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris.

“Program ini diadakan secara blended learning. Lewat sesi online, peserta dapat mempelajari materi dalam bentuk video yang dapat ditonton secara asinkronus, melakukan focus group discussion (FGD), dan presentasi kelompok,” terangnya. 

Sedangkan pengamatan terhadap budaya hidup masyarakat Jawa dan Bali dilakukan secara langsung di tempat atau offline.

“Peserta program dikelompokkan dan diberi proyek terkait Jogjanese and Balinese culture, local-based urban farming, community-based tourism, religious life, traditional markets, local wisdom-based natural conversation,” terangnya.

Proyek 

Lucia menambahkah melalui topik yang diangkat, para mahasiswa yang menjadi peserta program ini dapat mengamati kebiasaan dan berbagi wawasan tentang cara hidup yang berbeda. Mereka juga dapat mempelajari penerapan visual ethnography dalam aspek kehidupan modern melalui materi-materi yang disampaikan sebelumnya. 

Dengan arahan dari dosen pembimbing, kelompok-kelompok yang terbentuk bebas memilih topik untuk proyek mereka. Kegiatan ini dapat dikonversi menjadi 2-3 SKS dan dapat dialihkan sebagai pengganti KKN atau mata kuliah Apresiasi Budaya. 

Di Yogyakarta, para peserta mengunjungi beberapa tempat seperti Kampung Sayur Bausasran untuk membahas materi terkait urbanfarming, lalu ke Gereja HKTY Ganjuran di mana mereka belajar tentang inkulturasi agama dan budaya. 

Selanjutnya mengikuti serangkaian kegiatan di Kampung Wisata Purbayan Kotagede, Candi Borobudur, dan Candi Prambanan. Mereka juga belajar memainkan gamelan dan angklung di Asrama Seturan UKDW. 

Kiminori Fukuda, Supervisor dari Kansai University Jepang mengucapkan terima kasih kepada panitia yang sudah mempersiapkan program Summer Camp Visual Ethnography dengan sangat baik dan mengundang Kansai University untuk bergabung dalam program ini. 

“Tahun ini adalah tahun ketiga kami mengikuti program Summer Camp Visual Ethnography. Saya melihat, kualitas program ini semakin meningkat tiap tahunnya. Para peserta terlihat lebih membaur dan antusias mengikuti program ini,” tuturnya. (*)

Read Next