logo

Kampus

Gaya Belajar Reflektor Jadikan UII Selalu Kedepankan Kualitas SDM

Gaya Belajar Reflektor Jadikan UII Selalu Kedepankan Kualitas SDM
Rektor UII Fathul Wahid membacakan Laporan Perkembangan UII 2023 bertajuk ‘Dedikasi untuk Negeri’, saat Rapat Terbuka Milad ke-81 UII, Senin (12/2/2024). Fathul Wahid mengatakan peta gaya belajar dominan mahasiswa, yaitu reflektor, berhasil mengedepankan pertumbuhan yang bermakna. (EDUWARA/Dok. UII)
Setyono, Kampus12 Februari, 2024 21:13 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Memasuki usia ke-81, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta menyatakan peta gaya belajar dominan mahasiswa, yaitu reflektor, berhasil mengedepankan pertumbuhan yang bermakna.

Konsep reflektor ini masuk dalam tiga tujuan strategis perumusan program UII, yaitu penguatan akar nilai dan kapasitas internal, penjualan cabang dengan inovasi berkelanjutan, serta pelebatan buah untuk meningkatkan jejaring dan dampak.

Hal ini menjadi kata kunci dalam Laporan Perkembangan UII 2023 bertajuk ‘Dedikasi untuk Negeri’, yang dibacakan Rektor UII Fathul Wahid saat Rapat Terbuka Milad ke-81 UII, Senin (12/2/2024).

“Pada 2023, kami berupaya meningkatkan kapasitas mahasiswa secara keseluruhan. Dimulai dengan asesmen awal melalui sistem Personal Career Planning System (PCPS) yang memiliki fitur-fitur yang mendukung mahasiswa mengidentifikasi kekuatan potensi kepribadian, gaya belajar, hingga aspirasi karir yang dimiliki,” katanya.

Dari identifikasi itu, lanjut Fathul, UII mendapatkan peta gaya belajar dominan mahasiswa, yaitu reflektor. Gaya ini menitikberatkan pada metode diskusi dan interaksi langsung dengan narasumber dalam berbagai suasana belajar seperti studi kelompok, seminar, hingga gelar wicara.

Rumah Besar Keberagaman

Informasi ini juga dijadikan rujukan dalam mendesain program pendampingan karir, melalui berbagai program termasuk integrated career days, career seminar, career mentoring, kolaborasi job fair, hingga pelatihan karir berjenjang. Beberapa program di atas diselenggarakan dalam bingkai kerja sama dengan beragam mitra.

Hasilnya, kesuksesan mahasiswa setelah lulus juga dipantau melalui studi pelacakan alumni pada 2023 terhadap 5.510 lulusan 2022, yang menemukan sebanyak 51,38 persen memilih bekerja, 8,12 persen berwirausaha, dan 12,94 persen melanjutkan studi pada jenjang yang lebih tinggi.

“Kemudian 64,28 persen alumni menyatakan sangat aktif dalam berorganisasi selama studi. Sebanyak 88,1 persen alumni menyatakan bidang kerja sama sesuai dengan disiplin yang dipilih, dan sebanyak 93,2 persen sepakat pekerjaannya sesuai dengan jenjang pendidikan yang sudah ditempuh,” lanjutnya.

Lalu, waktu tunggu rata-rata yang dibutuhkan mendapatkan pekerjaan pertama adalah 3,86 bulan. Jika digabungkan dengan yang menjalankan usaha dan studi lanjut, waktu tunggu berkarya rata-rata 4,47 bulan.

“Sebanyak 17,5 persen bekerja di perusahaan multinasional, 46,7 persen di perusahaan nasional, dan 35,8 persen di perusahaan lokal,” terangnya.

Memasuki usia ke-81, kata Fathul, UII ingin menegaskan kontribusinya dan hadir sebagai perguruan tinggi yang selalu mengedepankan pertumbuhan yang bermakna, meneguhkan posisinya sebagai rumah besar keragaman, dan juga memantapkan sumbangsihnya.

UII juga menelurkan program penguatan akar ini meliputi peningkatan integrasi nilai-nilai keislaman dan kebangsaan, penjaminan mutu, dan sumber daya manusia.

Read Next