logo

Sekolah Kita

Gunungkidul Kini Punya 301 Guru Penggerak dan Calon Guru Penggerak

Gunungkidul Kini Punya 301 Guru Penggerak dan Calon Guru Penggerak
Sebanyak 98 Calon Guru Penggerak (CGP) peserta Lokakarya 7 menggelar Festival Panen Hasil Belajar di SMA Negeri 1 Karangmojo Gunungkidul, Sabtu (27/4/2024). Terdapat 17 stand yang menyajikan aksi nyata dari CGP yang sebelumnya telah mengikuti program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) selama enam bulan. (EDUWARA/Dok. Pemkab Gunungkidul)
Setyono, Sekolah Kita29 April, 2024 21:24 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta tercatat pada April 2024 ini telah memiliki 301 guru penggerak maupun calon guru penggerak. Pada Sabtu (27/4/2024), sebanyak 98 calon guru penggerak menggelar Festival Panen Hasil Belajar Lokakarya 7.

Berlangsung di SMA Negeri 1 Karangmojo, Gunungkidul, Lokakarya 7 tersebut mengusung tema ‘Festival Panen Hasil Belajar’. Terdapat 17 stand yang menyajikan aksi nyata dari Calon Guru Penggerak (CGP) yang sebelumnya telah mengikuti program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) selama enam bulan.

“Pendampingan yang diberikan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai angkatan 6 sampai 9, memberi hasil. Saya melihat di angkatan 9 ini perubahan yang signifikan setelah mendapatkan pelatihan,” kata Kepala Dinas Pendidikan Gunungkidul, Nunuk Setyowati dilansir Senin (29/4/2024).

Nunuk menambahkan, kontribusi dari rekan-rekan guru penggerak juga cukup luar biasa. Di mana dengan kerendahan hati, para guru penggerak ini mengembangkan komunitas-komunitas guru penggerak maupun dengan guru memberikan pendidikan moral dan sejak dini.

“Saat ini ada 301 orang, baik guru penggerak maupun calon guru penggerak. Kami berharap keberadaan mereka mampu meningkatkan keterampilan dan keaktifan peserta didik dalam menimba ilmu,” jelasnya.

Peningkatan Keterampilan

Perwakilan BBGP DIY, Nur Faturrahman mengatakan pihaknya menjalankan program dengan fokus memberi bekal kepada guru untuk mengembangkan peserta didik serta aktif meningkatkan keterampilan.

"Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) dilaksanakan selama enam bulan, dengan metode daring, lokakarya maupun pendampingan secara individu dengan persentase 70 persen belajar di tempat kerja, 20 persen dengan sejawat, dan 10 persen dengan narasumber,” ucapnya.

Nur menambahkan yang terlibat dalam Festival Panen Hasil Belajar Lokakarya 7 sebanyak 719 orang dari seluruh DIY. Kemudian dari Gunungkidul ada sebanyak 14 guru praktik dan 98 calon guru penggerak,

"Ini Lokakarya yang terakhir dan menjadi lokakarya terbesar karena keterlibatan SDM yang cukup besar, dan ditampilkan aksi nyata hasil dari pelatihan dan dapat terlihat dampak positif dari pelatihan tersebut," katanya.

Read Next