Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olaharaga (Disdikpora) Kabupaten Bantul memberikan penghargaan kepada 36 guru dan kepala sekolah yang ditetapkan dalam program Apresiasi Guru dan Kepala Sekolah Berprestasi 2024.
Penghargaan ini diserahkan Kepala Disdikpora Bantul, Nugroho Eko Setyanto, saat penyelenggaraan Apresiasi Guru dan Kepala Sekolah Berprestasi di Pendopo Pemda II Manding, Bantul, Jumat (4/10/2024).
“Apresiasi ini kita berikan kepada guru dan kepala sekolah karena menerapkan praktik baik dalam pelaksanaan kurikulum Merdeka Belajar,” katanya.
Praktik baik merupakan tulisan yang dibuat guru atau kepala sekolah yang kemudian dibagikan melalui fitur ide praktik pada platform untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan semangat belajar siswa.
Besarnya manfaat praktik baik inilah yang menjadi poin penting dalam penilaian Apresiasi Guru dan Kepala Sekolah Berprestasi di Bantul 2024. Bobot penilaian praktik baik pada seleksi guru dan kepala sekolah berprestasi sebesar 60 persen. Penilaian lain seperti esai dan portofolio, masing-masing mendapat porsi penilaian 20 persen.
Pada tahun ini, Disdikpora Bantul menetapkan enam kategori dalam seleksi Apresiasi Guru dan Kepala Sekolah. Kategori tersebut adalah Guru TK Inovatif, Guru SD Inovatif, Guru SMP Inovatif, Kepala Sekolah TK Inovatif, Kepala Sekolah SD Inovatif, dan Kepala Sekolah SMP Inovatif.
Bantuan L-OTA
Total peserta yang berpartisipasi sejumlah 158 orang. Mereka kemudian mengikuti berbagai seleksi penilaian tahap awal. Di mana 10 besar pada masing-masing kategori lantas melakukan tes lanjutan berupa tes tertulis, tes presentasi praktik baik, dan wawancara, untuk menentukan pemenang.
“Setiap kategori, diambil enam juara sehingga total guru dan kepala sekolah yang menerima penghargaan sebanyak 36 orang,” katanya.
Kepala Sekolah SD Negeri Cimpon, Kretek, Bantul, Purwanti Setyawati, yang menjadi juara satu pada kategori Kepala Sekolah SD Inovatif bertekad terus mengembangkan kompetensi diri. Ia juga bersiap untuk mengikuti Jambore Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Nasional di Jakarta.
“Harapannya, dapat terus mengembangkan kompetensi diri. Setelah ini, saya akan mengikuti Jambore GTK nasional. Selain itu, saya akan tetap melanjutkan program-program kami di sekolah hingga terus meningkat dan bermanfaat bagi semuanya, serta menularkan praktik baik kepada teman-teman sesama kepala sekolah,” ujarnya.
Sementara di Kota Yogyakarta, Lembaga Orang Tua Asuh (L-OTA) DIY menunjukkan komitmen untuk mendukung pendidikan anak-anak dengan menyerahkan bantuan kepada puluhan siswa yang membutuhkan.
Bantuan yang diberikan bertujuan meringankan beban orang tua serta mendukung perkembangan pendidikan anak-anak yang kurang mampu khususnya di wilayah Kota Yogyakarta.
Penerima bantuan L-OTA DIY terdiri dari 74 siswa dari 23 SD, 25 siswa dari tujuh SMP, dan 5 siswa dari satu SMK. Total penerima bantuan L-OTA di Kota Yogyakarta sebanyak 104 anak.
“Masing-masing besaran bantuan yang diterimakan kepada anak asuh, bagi siswa SD sejumlah Rp 240 ribu, siswa SMP Rp 360 ribu dan siswa SMA Rp 480 ribu, sehingga total nominal bantuan yang diberikan sejumlah Rp 29, juta,” kata perwakilan L-OTA DIY, Mas’amah.