logo

Sekolah Kita

Hadirkan ‘SMP Empat Mei’, KB PII Turut Berkontribusi untuk Indonesia Emas

Hadirkan ‘SMP Empat Mei’, KB PII Turut Berkontribusi untuk Indonesia Emas
Suasana peluncuran SMP Empat Mei di SMK Islam Moyudan, Sabtu (28/12/2024). Dibuka pada tahun depan, sekolah yang didirikan KB PII ini dikhususkan untuk laki-laki dan gratis. Kehadirannya diharapkan mendukung kelahiran Generasi Indonesia Emas 2045. (EDUWARA/K. Setyono)
Setyono, Sekolah Kita29 Desember, 2024 20:11 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Tahun depan, Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) bakal menghadirkan ‘SMP Empat Mei’ di Kecamatan Moyudan dan Kecamatan Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Sekolah berbasis keagamaan yang diperuntukkan bagi laki-laki ini dinamakan sesuai dengan tanggal lahir PII, yaitu 4 Mei 1957. Nantinya, semua siswa yang mendaftar tidak akan dikenakan biaya sama sekali selama menempuh pendidikan.

Perwakilan Dewan Pendiri SMP Empat Mei, Ahmad Subagyo, menjelaskan Yogyakarta dipilih karena KB PII ingin menjadikan sekolah ini sebagai pusat keunggulan yang memiliki karakter tanpa didukung kemewahan serta berbagai prestasi akademik saja.

“Kami (KB PII) bertujuan membentuk kesempurnaan pendidikan dan kebudayaan bagi seluruh umat. Salah satunya diwujudkan dalam pembentukan karakter manusia Indonesia yang berakhlak,” jelas Ahmad Subagyo, Sabtu (28/12/2024).

Kehadiran SMP Empat Mei juga dimaksudkan untuk mengisi berbagai ruang atau ceruk-ceruk dunia pendidikan yang selama ini dinilai kurang mendapatkan perhatian. Bagyo menyebut saat ini pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sepenuhnya fokus pengembangan pendidikan SMA/SMK sederajat.

Dengan menjadikan Moyudan dan Kalasan sebagai percontohan, nantinya SMP Empat Mei akan fokus pada pembentukan aspek-aspek kepemimpinan. Program-program kurikulumnya juga disesuaikan sebagai dukungan pada kualitas SDM menyambut Indonesia Emas 2045.

“Sekolah ini kita persiapkan untuk menggodok kepemimpinan umat dan kepemimpinan bangsa. Meski berbasis agama, semua murid dengan latar belakang apapun kita terima,” terangnya.

Sementara ini, untuk di Moyudan, proses belajar mengajar SMP Empat Mei akan menjadi satu dengan SMK Islam Moyudan. Sedangkan di Kalasan tengah dalam proses pembangunan gedung.

Meski tidak dikenakan biaya, nantinya para siswa SMP Empat Mei secara bertahap akan memperoleh pendidikan bermutu, yang menjadikan mereka mampu bersaing pada masa depan.

Proyek Lanjutan

Ketua Umum KB PII Pusat, Nasrullah Larada, mengatakan proyek SMP Empat Mei ini merupakan proyek lanjutan di bidang pendidikan setelah kehadiran sekolah setingkat SMA di Makassar, Padang dan Riau.

“Kehadiran sekolah ini paling tidak memberikan kontribusi awal dalam menambah Angka Partisipasi Kotor (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) pendidikan Sleman,” paparnya.

Dijelaskan Nasrullah, dengan posisi PII yang dikenal unggul di bidang pelatihan, nantinya kurikulum di SMP Empat Mei akan menggabungkan pendidikan non formal dengan formal untuk meningkatkan life skill dan soft skill. Ini sesuai dengan visi misi KB PII dalam 10 tahun terakhir meningkatkan pendidikan anak bangsa.

KB PII, disebut Nasrullah, tidak akan membatasi pelatihan-pelatihan dasar apa yang nanti diberikan ke siswa yang diterima di SMP Empat Mei. Namun yang pasti, kurikulum yang dilaksanakan harus dikolaborasikan dan menjadi percontohan, setidaknya bagi sekolah-sekolah swasta lokal di Yogyakarta.

“Seluruh biaya operasional dan pendidikan siswa di SMP Empat Mei nanti akan digalang melalui zakat dan infaq yang sudah ditugaskan kepada Lazis Kemandirian Umat,” terangnya.

Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, berharap kehadiran SMP Empat Mei di Sleman bagian barat akan memberikan dampak besar dalam kemajuan dunia pendidikan.  

“Agar ke depan, Sleman barat memiliki potensi SDM yang baik. Kehadiran sekolah ini, turut membantu pemerintah dalam menghadirkan program pendidikan yang paling dasar dan pokok untuk segera diselenggarakan,” tutup Danang.

Read Next