logo

Sains

Indeks Inovasi Indonesia Ranking ke-8 di Asia Tenggara

Indeks Inovasi Indonesia Ranking ke-8 di Asia Tenggara
Indeks Inovasi Indonesia Ranking ke-8 di Asia Tenggara (BRIN)
Bunga NurSY, Sains26 Januari, 2022 13:23 WIB

Eduwara.com, JAKARTA—Indeks inovasi Indonesia masih cukup tertinggal dari negara lain, bahkan di level Asia Tenggara, sehingga kontribusi dari semua pihak sangat dibutuhkan.

Hal ini diungkapkan oleh Plt. Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Hayati Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Iman Hidyaat dalam acara Talk to Scientists: Riset Pengembangan Vaksin Covid-19 untuk Indonesia Bangkit Perkasa yang digelar secara daring pada Rabu (26/01/2022).

Iman mengutip data dari Global Economy, pada 2021 posisi indeks inovasi Indonesia berada di urutan ke-8 dari 11 negara yang masuk dalam kategori Asia Tenggara di data tersebut.

“Saya cukup terpukul sebagai individu. Mudah-mudahan ini menjadi pelajaran bagi kita semua. Kita hanya di atas Laos dan Kamboja. Laos negara yang miskin sumber daya, dan Kamboja yang mengalami cukup banyak political dispute. Ini lah realitas,” katanya.

Iman berharap, data yang ada ini bisa menjadi pemacu agar semua lapisan masyarakat, termasuk para peneliti, bekerjasama sebagai tim untuk bisa bangkit bersama setidaknya, yang paling dekat, menghadapi pandemi Covid-19.

Dia menambahkan, ada banyak teori mengenai penyebab kalah saingnya indeks inovasi Indonesia ini, mulai dari masalah kualitas sumber daya manusia yang dianggap belum mumpuni, hingga tidak tersedianya ekosistem riset dan penelitian yang layak.

“Terlepas dari masalahnya, realitasnya kita sudah cukup tertinggal. Jadi komitmen para periset sangat dibutuhkan,” tegasnya.

Dalam data Global Economy, di level Asia Tenggara, negara dengan indeks inovasi paling mumpuni adalah Singapura. Malaysia mengekor di tempat kedua, sedangkan Thailand dan Vietnam masing-masing berada di urutan ke-3 dan ke-4. 

Read Next