logo

Idea

Inilah Pemenang Penghargaan Prasidatama 2021 Balai Bahasa Jateng

Inilah Pemenang Penghargaan Prasidatama 2021 Balai Bahasa Jateng
Pemenang kategori SMA/MAN/SMK pengguna bahasa Indonesia terbaik menerima Penghargaan Prasidatama 2021 di Hotel Patra Jasa, Semarang, Sabtu (23/10/2021). Eduwara.com/Istimewa Dok. Balai Bahasa Jateng (Istimewa Dok. Balai Bahasa Jateng)
Redaksi, Idea23 Oktober, 2021 22:29 WIB

Eduwara.com, SEMARANG -- Balai Bahasa Jawa Tengah (Jateng) menyerahkan Penghargaan Prasidatama Ke-8 kepada nomine terbaik di setiap kategori karya sastra maupun pengguna bahasa Indonesia di Hotel Patra Jasa, Semarang, Sabtu (23/10/2021).

Dalam rilis yang diterima Eduwara.com dari panitia penyelenggara Penghargaan Prasidatama 2021, Sabtu (23/10/2021), panitia memberikan penghargaan kepada pemenang di masing-masing  kategori.

Pemenang untuk kategori media massa daring pengguna bahasa terbaik adalah suaramerdeka.com. Media itu menyingkirkan dua nomine lainnya, KoranTegal.com dan sukoharjonews.com. Untuk kategori Pengadilan Negeri pengguna bahasa Indonesia terbaik pemenangnya Pengadilan Negeri (PN) Klaten. PN Klaten mengalahkan PN Ungaran dan PN Surakarta.

Kategori SMA/MAN/SMK pengguna bahasa Indonesia terbaik, MAN 2 Banjarnegara sebagai pemenangnya. Sekolah itu menyingkirkan SMAN 7 Solo dan SMK NU 01 Slawi.

Sementara itu, peraih Prasidatama kategori sastra pada 2021 untuk antologi puisi adalah Mengunjungi Janabijana karya Eko Setyawan. Karya itu mengalahkan Sajadah Katulistiwa karya A. Musabbih dan Kota Asu karya Budi S. 

Pemenang kategori antologi cerpen, Seharusnya Malam Ini Saya Jatuh Cinta karya Sulung Pamanggih. Antologi cerpen itu mengalahkan Orang-Orang Pribumi karya Agil Faturohman dan Tanah Letung karya Theophilus Yudi Setiawan. Sedangkan kategori novel tidak ada pemenangnya.

Bahasa Jawa

Untuk kategori naskah drama, pemenangnya Kumbokarno Gugat karya Tentrem Lestari. Naskah itu menyingkirkan Pengadilan Semut karya Bambang Wadoro dan Kost: Bebas Campur karya Idham Adi Nurcahyo.

Sementara itu, kategori antologi puisi berbahasa Jawa dimenangi Mecaki Wektu karya Sriyanti S. Sastoprayitno. Karya itu menyisihkan Gendari Marang Drestarastra karya Ucik Fuadhiyah dan Aubade saka Boyolali karya Irul S. Budianto.

Koordinator Pelaksana Penyerahan Penghargaan Prasidatama Ke-8, Ika Inayati, mengungkapkan bahan penilaian untuk pengguna bahasa Indonesia terbaik pada SMA/SMK/MA, Pengadilan Negeri, dan media masa daring diperoleh dengan dua metode. 

“Penilaian dari naskah kiriman peserta yang mendapat informasi melalui publikasi di laman dan media sosial. Selain itu dari pelacakan data yang dilakukan tim peneliti tiap kategori, baik dengan turun langsung ke lapangan maupun permintaan ke instansi,” ungkap Ika.

Menurut Ika, Penghargaan Prasidatama merupakan bentuk apresiasi kepada pemangku kepentingan strategis di seluruh Jawa Tengah, baik lembaga maupun perseorangan yang berkomitmen dalam pemartabatan Bahasa Indonesia dan apresiasi sastra.

“Prasidatama adalah penghargaan kepada tokoh dan karya di bidang bahasa dan sastra di Jawa Tengah. Kegiatan ini digelar kali pertama pada 2013,” ungkap Ika.

Pada tahun ini penghargaan diberikan kepada sekolah tingkat SMA/SMK/MA, Pengadilan Negeri, dan media massa daring di wilayah Jawa Tengah yang dinilai telah menerapkan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Selain itu penghargaan kesastraan akan diberikan kepada tiga buku sastra terbaik karya penulis Jawa Tengah. 

Berbeda dari penyelenggaraan Penghargaan Prasidatama sebelumnya, tahun ini penghargaan juga diberikan kepada buku antologi puisi berbahasa Jawa dan naskah drama berbahasa Indonesia.

Menurut Ika, selain menggelar penyerahan Penghargaan Prasidatama, Balai Bahasa Jawa Tengah juga melaksanakan kegiatan terkait kebahasaan dan kesastraan. “Di antaranya menggelar festival sastra Indonesia, jejaring bahasa Indonesia untuk penutur asing, siaran kebahasaan dan kesastraan di RRI maupun di televisi, penerbitan buku kebahasaan dan kesastraan,” ungkap Ika. 

Editor: Riyanta

Read Next