logo

Kampus

ISI Yogyakarta Dorong Akademisi Tingkatkan Kemitraan di Luar Kampus

ISI Yogyakarta Dorong Akademisi Tingkatkan Kemitraan di Luar Kampus
Sebanyak 32 karya fotografi mahasiswa HMJ FSMR ISI Yogyakarta dipamerkan di Stasiun Tugu Yogyakarta. Pameran bertajuk ‘Jogja Where to Go’, mendiseminasikan keilmuan media rekam (fotografi) ke dalam ruang publik yang strategis dan memiliki trafik tinggi seperti Stasiun Tugu Yogyakarta. (EDUWARA/Dok. ISI Yogyakarta)
Setyono, Kampus13 September, 2025 01:40 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta terus mendorong civitas akademika, baik dosen maupun mahasiswa, menjalin berbagai kolaborasi dengan pihak-pihak di luar kampus. Salah satunya diwujudkan dalam pameran berbagai karya fotografi mahasiswa di Stasiun Tugu, Yogyakarta.

Berlangsung mulai Jumat-Minggu (12-21/9/2025), pameran berjudul ‘Jogja Where to Go’, yang menampilkan 32 karya, merupakan hasil kolaborasi Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Program Studi Fotografi Fakultas Seni Media Rekam (FSMR) ISI Yogyakarta dengan PT KAI dan Batik Lawasan.

“Pertama, kami ingin turut meramaikan suasana Stasiun Tugu dengan menghadirkan berbagai karya mahasiswa bagi penumpang yang menunggu keberangkatan kereta,” jelas Dekan FSMR ISI Yogyakarta, Edial Rusli, Jumat (12/9/2025) petang.

Tujuan kedua, menurut Rusli, adalah menambah jam terbang dan pengalaman bagi mahasiswa, baik dari sisi akademis maupun kolaborasi, dengan berbagai pihak di luar kampus. Selain bekerja sama dengan PT KAI, pameran ini mendapatkan dukungan penuh dari Batik Lawasan.

Diseminasi

Rusli menegaskan pameran ini adalah mendiseminasikan keilmuan media rekam (fotografi) ke dalam ruang publik yang strategis dan memiliki trafik tinggi seperti Stasiun Tugu. Kegiatan ini juga menjaga dan mempromosikan budaya lokal melalui visual, serta memberikan dampak positif langsung kepada masyarakat dengan menghadirkan suguhan seni yang mudah diakses di tengah aktivitas transportasi mereka.

“Kolaborasi dengan Batik Lawasan juga menambah nilai budaya dalam penyelenggaraan acara ini. Seluruh karya dikerjakan sepanjang semester genap kemarin,” terangnya.

Dengan tema yang menampilkan sisi eksotisme dan budaya asli Yogyakarta, karya-karya berisikan banyak aktivitas kehidupan sehari-hari, seperti membatik, suasana  pertunjukkan kesenian daerah, keramaian stasiun Tugu dan banyak hal lainnya.

Melalui kolaborasi ini, Rusli mengatakan akademisi ISI Yogyakarta didorong terus melakukan kolaborasi dengan berbagai luar sebagai upaya menambah pembelajaran di luar kampus.

Wakil Kepala Stasiun Tugu, Adi Rosi, mengapresiasi kolaborasi yang terjalin dengan ISI Yogyakarta lewat pameran 32 karya fotografi.

“Sebagai ruang publik yang menjadi salah satu jantung transportasi di Yogyakarta. Pameran ini menjadi oase bagi penumpang yang ingin melihat sudut lain masyarakat Yogyakarta sembari menunggu keberangkatan keretanya,” pungkasnya.

Read Next