Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) resmi mendapatkan izin untuk membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Bedah. Bertepatan dengan turunnya izin penyelenggaraan PPDS Bedah UMY, digelar Wisuda Periode I Tahun Akademik 2025/2026 untuk 765 wisudawan.
Pembukaan PPDS Bedah UMY mendapatkan izin resmi sesuai Surat Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 766/B/O/2025, tertanggal Rabu (10/9/2025).
“Ini juga menjadikan UMY, Perguruan Tinggi Swasta (PTS) pertama di Indonesia yang menghadirkan pendidikan lanjutan di bidang kedokteran bedah,” kata Sekretaris Universitas, Bachtiar Dwi Kurniawan dilansir Kamis (11/9/2025).
Bachtiar juga menambahkan bahwa saat ini pendaftaran untuk PPDS Bedah UMY sudah dibuka dan nantinya proses dirancang ketat untuk menjamin kualitas calon residen. Seleksi dimulai dari tertulis meliputi akademik dan psikotes, tes kesehatan, lalu wawancara dengan tim psikiatri dan program studi.
Dari sisi biaya, lanjut Bachtiar, skema pembayaran telah disusun agar sebanding dengan fasilitas dan layanan yang ditawarkan. Biaya pendaftaran ditetapkan sebesar Rp 5 juta, sedangkan SPP per semester mencapai Rp 50 juta, hingga semester kedelapan.
“Kami berupaya menghadirkan biaya yang proporsional dengan fasilitas memadai. Jadi memang total biaya cukup besar, tetapi kualitas pendidikan dan layanan akademik yang diperoleh juga sepadan,” ujarnya.
Kompetensi
Keunggulan PPDS Bedah UMY tidak hanya pada aspek akademik, tetapi juga fasilitas pendukung yang komprehensif. UMY memiliki rumah sakit pendidikan, rumah sakit gigi dan mulut, serta jaringan rumah sakit Muhammadiyah yang luas. Selain itu, residen juga difasilitasi tempat tinggal, ruang kerja, dapur, area olahraga, hingga sarana hiburan.
Dalam acara wisuda yang digelar pada hari yang sama, Rektor UMY Achmad Nurmandi mengatakan bahwa pada wisuda periode ini tercatat 30 persen wisudawan, atau setara 408 orang dari total 1.496 lulusan program S1, S2, dan S3, berhasil meraih sertifikasi tambahan di bidang keahliannya.
“Lulusan UMY memiliki kompetensi tambahan yang melampaui standar nasional berupa sertifikasi dan publikasi. Di mana wisudawan telah mencatat prestasi akademik berupa 667 publikasi, baik yang terindeks Scopus maupun non-Scopus,” jelasnya.
Nurmandi turut menekankan langkah strategis UMY dalam mengintegrasikan pembelajaran kecerdasan buatan (AI) ke seluruh program studi sejak Tahun Akademik 2024/2025. Pemanfaatan AI ini membantu mahasiswa menulis tinjauan literatur, mencari referensi pustaka, hingga meringkas ribuan jurnal dengan lebih efisien.
“Selain aspek akademik, lulusan UMY juga harus mementingkan penguasaan soft skills sebagai bekal menghadapi dunia kerja. Kepemilikan soft skills menyumbang 75–80 persen dari kesuksesan karir seseorang,” tutupnya.