logo

Kampus

Kembali ke ISI Yogyakarta, KMDGI ke-15 Jadi Tonggak Besar Desain Grafis

Kembali ke ISI Yogyakarta, KMDGI ke-15 Jadi Tonggak Besar Desain Grafis
Ajang KMDGI ke-15, yang diikuti 1.700 mahasiswa dari 71 perguruan tinggi, secara resmi telah dibuka dan akan berlangsung di ISI Yogyakarta, Selasa (8/10/2024) sampai Kamis (10/10/2024). KMDGI adalah wadah mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) untuk mengembangkan jejaring antar mahasiswa, mempererat komunikasi, serta berbagi pengetahuan dan apresiasi terhadap karya seni. (EDUWARA/Dok. ISI Yogyakarta)
Setyono, Kampus08 Oktober, 2024 20:15 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Irwandi, mengatakan kembalinya ajang Kriyasana Mahasiswa Desain Grafis Indonesia (KMDGI) setelah dua dekade akan menjadi tonggak besar menghadirkan desain yang inovatif dan relevan dengan perkembangan zaman.

Sejak Selasa (8/10/2024), ajang KMDGI ke-15 resmi dibuka dan akan berlangsung di ISI Yogyakarta sampai Kamis (10/10/2024). KMDGI adalah wadah mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) untuk mengembangkan jejaring antar mahasiswa, mempererat komunikasi, serta berbagi pengetahuan dan apresiasi terhadap karya seni.

Menurut Irwandi, ajang dua tahun sekali ini tidak hanya berfungsi sebagai acara pameran seni, tetapi juga sebagai forum diskusi dan seminar yang berfokus pada pengembangan keahlian profesional di bidang desain grafis.

“Berbagai wakil perguruan tinggi yang memiliki program studi DKV, selama ajang akan fokus pada pertukaran ide, konsep, dan apresiasi karya kreatif yang merespon isu-isu kontemporer,” kata Irwandi saat pembukaan.

KMDGI ke-15 diharapkan menjadi ajang penting bagi mahasiswa desain grafis dari seluruh Indonesia untuk menunjukkan kreativitas mereka. Ajang ini juga akan menjadi simbol persatuan dan kolaborasi mahasiswa desain grafis dalam menghadapi tantangan industri kreatif.

Tantangan Disrupsi

Ketua Pelaksana KMDGI ke-15, Nanda Haditia Prayoga, mengatakan tema besar tahun ini adalah ‘Siap!?’, yang diangkat sebagai respon terhadap era disrupsi yang tengah dihadapi.

“Di era ini, inovasi teknologi dan perubahan sosial berkembang dengan cepat, menantang individu dan komunitas untuk lebih adaptif dan kreatif. Tema ini mendorong mahasiswa desain grafis mempersiapkan diri menghadapi perubahan, baik dalam konteks personal, profesional, maupun sosial, dengan solusi yang inovatif dan berdampak,” ucapnya.

Diikuti 1.700 mahasiswa dari 71 perguruan tinggi, setiap karya yang dipamerkan akan menjadi dasar merespon tantangan-tantangan yang muncul, baik di dalam dunia desain maupun dalam isu-isu global, seperti lingkungan, teknologi, dan masyarakat.

“Karya-karya yang dihasilkan diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam menghadapi tantangan disrupsi di berbagai bidang. KMDGI ke-15 menantang para peserta menciptakan karya yang inovatif dan relevan dengan perkembangan zaman,” terangnya.

Ketua Umum Asosiasi Program Studi Desain Komunikasi Visual (ASPRODI) DKV Indonesia, Intan Rizky Mutiaz, mengatakan yang membedakan KMDGI kali ini adalah hadirnya semangat kolaborasi dalam pemanfaatan teknologi informasi.

“Kolaborasi yang bersifat saling mengenal, saling berjaringan mereka akan menemukan inovasi. Terlebih dengan kemajuan teknologi, inovasi yang dihasilkan dari kolaborasi ini akan sangat adaptif dan memberikan makna baru pada dunia desain,” terang dosen ITB ini.

Terlebih dunia desain Indonesia, yang mesti beragam dan variasi namun memiliki kesatuan, kolaborasi dengan mengusung nilai-nilai lokal akan menjadi pembeda yang unik ditengah kesamaan yang mengglobal.

Read Next