logo

Sekolah Kita

Kemendikdasmen Dorong Sekolah Membangun Kesadaran Ekologis pada Anak

Kemendikdasmen Dorong Sekolah Membangun Kesadaran Ekologis pada Anak
PP ‘Aisyiyah meluncurkan buku berjudul ‘Islamic Green School: Pedoman Praktis Sekolah Ramah Lingkungan’ di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta, pada Selasa (7/1/2025). Menurut Wamendikdasmen, Fajar Riza Ul Haq, buku ‘Islamic Green School: Pedoman Praktis Sekolah Ramah Lingkungan’ menjadi kontribusi signifikan untuk membangun kesadaran ekologis di sekolah sebagai rumah kedua bagi anak. Sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga lingkungan. (EDUWARA/Dok. PP 'Aisyiyah)
Setyono, Sekolah Kita08 Januari, 2025 23:53 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mendorong sekolah menjadi faktor pendorong pembangunan kesadaran ekologis bagi anak. Kehadiran buku berjudul ‘Islamic Green School: Pedoman Praktis Sekolah Ramah Lingkungan’ yang digagas Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah dinilai sejalan dengan hal tersebut.

Dorongan ini disampaikan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq, saat peluncuran buku ‘Islamic Green School: Pedoman Praktis Sekolah Ramah Lingkungan’, di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta, pada Selasa (7/1/2025).

“Peran sekolah sangat penting dalam menjaga lingkungan. Buku ini menjadi kontribusi signifikan untuk membangun kesadaran ekologis di sekolah sebagai rumah kedua bagi anak-anak,” kata Fajar Riza Ul Haq dilansir Rabu (8/1/2025).

Dipaparkan Fajar, saat ini anak-anak perlu lebih mengenal persoalan kehidupan yang mengancam eksistensi, supaya mereka memiliki kesadaran yang berkelanjutan, dan mampu menempatkan diri sebagai khalifah yang memakmurkan dan melestarikan sumber daya alam.

Fajar juga mengingatkan perubahan iklim telah menjadi ancaman nyata, seperti banjir di Abu Dhabi dan cuaca ekstrem yang mengganggu pelaksanaan ibadah haji. Ke depan, anak-anak harus dikenalkan dengan efek negatif pemanasan global, agar mereka memahami dan mengambil peran dalam mitigasi serta adaptasi.

Penelaah Teknis Kebijakan di Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikdasmen, Prayoga Rendra Vendiktama, mengatakan dalam beberapa tahun terakhir, isu perubahan iklim dan kerusakan lingkungan menjadi tantangan global yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk sektor pendidikan.

“Kemendikdasmen turut menggaungkan pentingnya pendidikan iklim. Pemahaman, aksi nyata, dan berbagi, adalah tiga tujuan yang ingin dicapai dalam pendidikan iklim,” ujarnya.

Pertama, pemerintah mengajak peserta didik untuk memahami isu perubahan iklim termasuk dampak-dampak yang dirasakan. Lalu, mengajarkan mereka untuk melakukan aksi nyata, bisa berupa adaptasi maupun mitigasi terhadap perubahan iklim.

“Setelah aksi nyata, ujungnya adalah berbagi, bagaimana peserta didik bisa menggerakkan keluarga dan komunitas untuk menanggulangi perubahan iklim,” paparnya.

Langkah Strategis

Ketua PP ‘Aisyiyah, Masyitoh Chusnan, menyampaikan buku ‘Islamic Green School: Sebuah Pedoman Praktis Sekolah Ramah Lingkungan’ merupakan langkah yang penting, mendesak, dan strategis di tengah era globalisasi yang serba instan dan berdampak pada lingkungan hidup. 

Masyitoh juga menekankan bahwa ibu-ibu ‘Aisyiyah merupakan ujung tombak dakwah lingkungan.

“Kami berharap buku ini menjadi panduan guru dalam mengenalkan lingkungan sesuai usia anak didik, sehingga lebih tepat sasaran. Buku ini kelak merupakan aset intelektual yang tidak pernah punah,” ucapnya.

Peluncuran buku ‘Islamic Green School: Sebuah Pedoman Praktis Sekolah Ramah Lingkungan’ menjadi bagian dari program Green ‘Aisyiyah yang bertujuan meliterasi perubahan iklim dan pengurangan risiko bencana di lingkungan sekolah, serta merupakan hasil putusan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) PP ‘Aisyiyah 2022-2027. 

Saat ini, sejumlah wilayah telah berhasil mengembangkan praktik-praktik pendidikan berkelanjutan, seperti pengelolaan sekolah berbasis ekologi, pengajaran berbasis lingkungan, serta pendekatan inovatif dalam pengelolaan limbah dan energi di lingkungan sekolah. Keberhasilan ini menjadi pijakan kuat untuk menghadirkan Islamic Green School sebagai model pendidikan berkemajuan yang relevan dengan tantangan global.

Buku ‘Islamic Green School: Pedoman Praktis Sekolah Ramah Lingkungan’ menawarkan panduan praktis dan inspiratif bagi institusi pendidikan, terutama sekolah dan pesantren, untuk mengadopsi prinsip ramah lingkungan berbasis ajaran Islam. Buku ini mengintegrasikan nilai-nilai keberlanjutan dengan ajaran Al-Qur'an dan As-Sunnah, menjadikan pelestarian lingkungan sebagai bagian dari ibadah kepada Allah SWT.

Dibagi menjadi beberapa bab yang sistematis, buku ‘Islamic Green School: Pedoman Praktis Sekolah Ramah Lingkungan’menjelaskan konsep, langkah-langkah implementasi, hingga tantangan yang mungkin dihadapi dalam mewujudkan Sekolah Ramah Lingkungan. Sebagai tambahan, buku ini juga memberikan contoh best practices, seperti pengelolaan sampah, penggunaan energi terbarukan, dan penerapan kurikulum hijau yang berorientasi keberlanjutan.

Buku ‘Islamic Green School: Pedoman Praktis Sekolah Ramah Lingkungan’ direkomendasikan untuk para pendidik, pengelola sekolah, dan aktivis lingkungan yang mencari cara inovatif untuk mengimplementasikan prinsip keberlanjutan dengan dasar nilai-nilai Islam. Diharapkan buku ini bisa menjadi acuan bagi sekolah, pendidik, dan pembuat kebijakan yang ingin mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dalam pendidikan. 

Read Next