logo

Sekolah Kita

Kenalkan Pendidikan Demokrasi ke Siswa, Sekolah di Bantul Serentak Selenggarakan Pemilos

Kenalkan Pendidikan Demokrasi ke Siswa, Sekolah di Bantul Serentak Selenggarakan Pemilos
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih resmi membuka penyelenggaraan Pemilihan Ketua OSIS (Pemilos) serentak di 217 sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Bantul, Senin (4/9/2023). Tercatat ajang tahunan yang rutin diselenggarakan sejak 2011 ini diikuti 60.766 siswa di Bantul. (EDUWARA/Dok. Humas Kabupaten Bantul)
Setyono, Sekolah Kita04 September, 2023 18:04 WIB

Eduwara.com, BANTUL – Bupati Bantul Abdul Halim Muslih resmi membuka penyelenggaraan Pemilihan Ketua OSIS (Pemilos) serentak di 217 sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah pertama (SMP), Senin (4/9/2023). Tercatat ajang tahunan yang rutin diselenggarakan sejak 2011 ini diikuti 60.766 siswa.

Agenda mengenai pengenalan dan pembelajaran proses demokrasi di kalangan pelajar ini merupakan kolaborasi dari beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) Pemda Bantul, KPU Bantul, dan Kementerian Agama.

Dalam sambutannya, Plt Ketua KPU Bantul Joko Santoso mengatakan Pemilos bertujuan mengenalkan demokrasi melalui proses pemungutan suara. Diharapkan siswa belajar bagaimana kelak memberikan suaranya dalam pemilihan yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

"Selama pandemi, pelaksanaan Pemilos dilakukan secara online dan ini tetap kita pertahankan dengan menggunakan aplikasi Electronic Voting System for Students (EVOSS) yang dibuat Dinas Kominfo dengan desain konsep dari KPU Bantul," jelasnya.

Joko menerangkan dalam sistem EVOSS itu ada menu untuk mengatur data siswa. Saat sekolah akan menggelar Pemilos, nama siswa yang ikut akan diunggah datanya oleh panitia.  Konsep ini sama persis dengan model daftar pemilih yang ada di Pemilu.

Berdasarkan data siswa yang diunggah, EVOSS mengeluarkan password atau token bagi tiap anak, yang nantinya akan digunakan untuk memberikan suaranya melalui bilik suara di setiap sekolah.

"Pada prinsipnya, pelaksanaan Pemilos adalah simpel dan murah. Simpel karena dilaksanakan dalam durasi yang pendek meski semua tahapan pemilos sudah menyesuaikan tahapan pemilu, serta murah karena semua perlengkapan Pemilos sudah ada di sekolah sehingga dapat menekan biaya," ucapnya.

Pendidikan Demokrasi

Dijadwalkan Senin (4/9/2023) sampai Selasa (5/9/2023), Pemilos diselenggarakan serentak untuk jenjang SMA. Kemudian pada Rabu (6/9/2023) sampai Kamis (7/9/2023), Pemilos untuk jenjang SMP.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih memberikan apresiasi ke KPU Bantul yang merancang kegiatan penting dan strategis dalam rangka pendidikan demokrasi kepada para siswa melalui Pemilos.

"Bukan hanya menjadi momen bersejarah bagi setiap siswa. Tapi memberi pemahaman baru mereka mengenai praktek pemilihan umum di Indonesia. Di mana pemilihan yang demokrasi menginginkan warga negara dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang penting berkaitan dengan nasib bangsa ini ke depan," terangnya.

Halim mengatakan Pemilos sebagai miniatur dari pelaksanaan pemilihan umum dapat memberikan edukasi kepada para siswa tentang pelaksanaan pemilihan pemimpin yang demokratis yang dibarengi dengan proses yang adil, profesional serta terbuka.

Karena dalam proses itu terjadi pemilihan wakil rakyat dan pemimpin negara baik dari tingkat pusat sampai daerah dengan menggunakan asas langsung,bebas rahasia, jujur. Tahun depan, para siswa yang sudah berusia 17 tahun akan menjadi pemilih pemula.

"Saya berharap para siswa benar-benar dapat belajar proses dan pelaksanaan pemilu melalui Pemilos ini," katanya.

Kepala SMA Negeri 2 Bantul, Isti Fatimah menyambut baik penyelenggaraan Pemilos tahun ini. Pihaknya telah jauh hari membentuk panitia pemilu,  pendaftaran calon pengurus OSIS serta seleksi kandidat ketua dan wakil ketua OSIS.

"Kami kemudian  mendapatkan tiga pasang ketua dan wakil ketua Osis dari kelas 10 dan kelas 11. Ketiga pasang ini kemudian melakukan kampanye dan tibalah hari ini pemungutan suara untuk mendapatkan ketua dan wakil ketua Osis terpilih," kata Isti.

Menurut Isti, Pemilos imi juga mendukung pelaksanaan Kurikulum Merdeka, utamanya pada Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Adapun total yang menggunakan hak suara adalah 863 siswa, yang terdiri siswa kelas 10, 11 dan 12.

Read Next