Eduwara.com, JOGJA – Sebagai program studi (prodi) yang sudah terakreditasi internasional, Program Studi Teknik Sipil Program Sarjana (PSTSPS) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta kembali menggelar Summer School Program bertajuk ‘GeoAdventures: Discovering Geohazards and Mitigation Strategies’.

Selain dari UII, peserta Summer School yang dimulai dari Selasa-Jumat (29/8-1/9), juga diikuti mahasiswa dari Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia, International Islamic University Malaysia (IIUM), dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

"Ada 20 peserta yang ikut serta kegiatan ini. Dengan status terakreditasi dari Indonesian Accreditation Board for Engineering Education (IABEE), ajang ini menjadi media promosi dan branding Prodi di level internasional," kata Ketua Jurusan Teknik Sipil, Miftahul Fauziah, Selasa (29/8/2023).

• 1001 Anak TK Kota Yogyakarta Mewarnai Bersama
• Seluruh Pelajar Bantul Diharapkan Berkegiatan Pramuka
• Berbarengan Dies Natalis Ke-37, UMBY Siapkan Prodi S2 Psikologi Profesi

Dengan akreditasi ini, PSTSPS UII mempunyai visi menghasilkan civitas akademika yang unggul dan inovatif dalam menerapkan ilmu dan keterampilan di bidang teknik sipil berwawasan kebencanaan melalui sistem pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai Islam dan bereputasi global.

Selama kegiatan, peserta akan mendapatkan pengalaman, pengetahuan, ide, perspektif, dan relasi baru antara siswa dari kedua negara. Mereka juga akan mendapatkan pengalaman penggunaan alat laboratorium GIS dan Seismik secara langsung, merancang rencana mitigasi, dan kunjungan lapangan ke berbagai lokasi dengan risiko geohazard.

"Kami juga mengajak mereka mengikuti tur untuk mempelajari budaya Indonesia," jelasnya.

Wawasan Kebencanaan

Miftahul menyebut, tema yang diangkat dalam Summer School tahun ini merupakan salah satu bentuk keunikan yang dimiliki oleh Prodi Teknik Sipil UII, dimana salah satu cirinya adalah 'berwawasan kebencanaan'.

"Seperti yang telah diketahui secara umum, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki berbagai macam ancaman bencana," ungkapnya.

Selama kegiatan, para peserta akan mendapatkan pemaparan mengenai ancaman bencana di Indonesia oleh dua dosen PSTSPS UII, yaitu Yunalia Muntafi dan Anggit Mas Arifuddin.

• Bangganya SMSR Bantul, Lukisan Raja Yogyakarta dan Permaisuri Karya Siswanya Laku Rp 3 Juta
• Kaum Intelektual Dinilai Masih Asyik Dengan Dunianya Sendiri
• Di Gunung Kidul, Tim KKN UMBY Sosialisasikan Bahaya Penyakit LSD

Di paparannya, Yunalia Muntafi, menjelaskan tentang gempa Yogyakarta pada 2006 yang menelan banyak korban dan menyebabkan kerusakan bangunan.

"Selain itu, di 2010 terjadi erupsi merapi yang dahsyat yang menyebabkan kerusakan dan juga korban jiwa. Oleh karena itu, kami di Prodi Teknik Sipil menilai perlu terlibat dalam meningkatkan wawasan kebencanaan lulusan agar dapat di kemudian hari menurunkan risiko bencana," kata Yunalia.

Di program ini, para peserta dikenalkan tentang ancaman-ancaman yang ada di Yogyakarta dan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko terjadinya bencana. Pembelajaran dikemas dengan petualangan di luar kelas sehingga mahasiswa dapat belajar dengan penuh sukacita.