Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Saat ini, teori dan praktik pengajaran serta pembelajaran dihadapkan pada terbukanya pendekatan-pendekatan tradisional yang harus beradaptasi dengan perubahan kebutuhan peserta didik abad 21. Konsep 'Pedagogi Baru' dikenalkan untuk menjadi inovasi dalam sistem pembelajaran dan pengajaran konvesional.
Dalam diskusi Prodi Ilmu Pendidikan Sekolah Pascasarjana (SPs) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), konsep pedagogi baru ini dikenalkan Kepala Departemen Yayasan Pendidikan dan Kemanusiaan, Fakultas Pendidikan Universiti Malaya, Azni Yati Kamaruddin.
Dipaparkan, pedagogi mengacu pada konsep teori dan praktik pengajaran dan pembelajaran. Di mana di dalamnya mencakup metode, strategi, dan pendekatan yang digunakan pendidik guna memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan perkembangan intelektual, sosial, dan emosional siswa.
"Pedagogi melibatkan pemahaman bagaimana siswa belajar dan menyesuaikan metode pembelajaran dengan kebutuhan dan kemampuan mereka. Ini mencakup berbagai aspek, termasuk desain kurikulum," kata Azni Yati Kamaruddin, Selasa (6/6/2023).
Sebenarnya, lanjut Azni, pendekatan pedagogis sangat bervariasi, tergantung pada filosofi pendidikan, konteks budaya, bidang studi, dan usia dan tahap perkembangan peserta didik. Pedagogi adalah kerangka komprehensif yang memandu pendidik dalam praktik instruksional, yang bertujuan untuk menciptakan pengalaman belajar yang efektif dan bermakna bagi siswa.
"Istilah ‘Pedagogi Baru’ adalah referensi umum untuk pendekatan pedagogis yang muncul atau inovatif yang berbeda dari atau di luar metode pengajaran dan pembelajaran konvensional," terangnya.
Kebutuhan Peserta Didik
Penerapan konsep ‘Pedagogi Baru’ dalam pengajaran dan pembelajaran bertujuan mengatasi keterbatasan pendekatan tradisional dan beradaptasi dengan perubahan kebutuhan peserta didik pada abad ke-21.
Meskipun tidak ada istilah atau label tunggal khusus yang mencakup semua pendekatan ‘Pedagogi Baru’, beberapa istilah dan konsep umum yang terkait dengan metode pengajaran dan pembelajaran inovatif meliputi: Pedagogi Progresif, Pedagogi Konstruktivis, Pembelajaran Berbasis Inkuiri, Pembelajaran Berbasis Masalah, Pembelajaran Berbasis Proyek, Pembelajaran Eksperiensial, dan Pembelajaran yang Dipersonalisasi.
"Sedangkan saat ini dunia pendidikan modern, tengah muncul tren ‘Pedagogi Baru’ seperti Flipped Classroom, Gamifikasi, Design Thinking, Pembelajaran Sosial dan Emosional (SEL) dan pedagogi yang responsif secara budaya, pendidikan berbasis tempat pembelajaran adaptif," papar Azni.
Menurut Azni, pada masa depan, kolaborasi antara pedagogi dengan kecerdasan buatan (AI) memiliki potensi signifikan untuk mengubah cara penyampaian dan pengalaman pendidikan. Beberapa potensi manfaat AI dengan pedagogi yaitu pembelajaran yang dipersonalisasi, sistem bimbingan cerdas, penilaian dan umpan balik yang disempurnakan, dikolaborasikan atas dukungan dari para guru.