logo

Kampus

Lewat INCHIP, UAJY Dorong Kolaborasi Berkelanjutan dengan Universitas di China

Lewat INCHIP, UAJY Dorong Kolaborasi Berkelanjutan dengan Universitas di China
UAJY berinisiatif melakukan berbagai kolaborasi dengan berbagai universitas dan pemangku kepentingan di China melalui program Indonesia-China Partnership Studies (INCHIP), Rabu (9/10/2024). Dikembangkan bersama Saraswati Institute, INCHIP bertujuan meningkatkan pemahaman dan kolaborasi antara Indonesia dan China di bidang-bidang utama, seperti pembangunan ekonomi, teknologi, dan transformasi digital. (EDUWARA/Dok. UAJY)
Setyono, Kampus10 Oktober, 2024 22:59 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) berinisiatif melakukan berbagai kolaborasi dengan berbagai universitas dan pemangku kepentingan di China melalui program Indonesia-China Partnership Studies (INCHIP), Rabu (9/10/2024).

Dikembangkan bersama Saraswati Institute, INCHIP bertujuan meningkatkan pemahaman dan kolaborasi antara Indonesia dan China di bidang-bidang utama, seperti pembangunan ekonomi, teknologi, dan transformasi digital.

“Melalui penelitian dan rekomendasi kebijakan, INCHIP bertujuan untuk mendorong kemitraan strategis yang sejalan dengan tujuan transformasi ekonomi dan pembangunan berkelanjutan Indonesia,” terang Rektor UAJY Gregorius Sri Nurhartanto, dalam rilis Kamis (10/10/2024).

Ke depan, kehadiran program INCHIP membuka jalan bagi kolaborasi dan kerja sama antara akademisi UAJY, pembuat kebijakan, dan pemimpin bisnis di masa depan. Salah satu bentuk kemitraan yang nantinya akan menjadi pembahasan di program ini adalah kolaborasi berkelanjutan antara UAJY dan berbagai universitas di China.

Disebutkan pula, dalam strategi strategi Belt and Road Initiative (BRI) di Indonesia, berbagai program yang dijalankan China dinilai banyak memberikan manfaat signifikan bagi Indonesia, baik dari sisi pertumbuhan ekonomi maupun pembangunan infrastruktur. Harapannya, hal tersebut dapat membantu realisasi Indonesia Emas 2045.

“Infrastruktur Indonesia telah lama membutuhkan perbaikan dan proyek-proyek BRI telah menghasilkan investasi yang signifikan di jalan, pelabuhan, dan kereta api. Proyek besar mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat,” kata Sri Nurhartanto.

Keberadaan proyek infrastruktur skala besar menciptakan lapangan pekerjaan, tak hanya di bidang konstruksi saja, tetapi juga di industri tambahan seperti logistik dan manufaktur. Ini akan akan meningkatkan konektivitas dan mengurangi biaya transportasi yang berlebih.

Director of Public Communication Huawei Indonesia, John Wu, memaparkan peran Huawei mendorong percepatan digitalisasi Indonesia. Beberapa kontribusi Huawei pada masyarakat lokal, seperti bantuan bencana dan jaminan komunikasi, yang direalisasikan dalam bentuk pemulihan komunikasi setelah banjir Jakarta pada 2020.

“Kami juga berhasil mengirimkan lebih dari 1.600 BTS di desa 3T dan juga meningkatkan konektivitas di seluruh kepulauan Indonesia. Contohnya di Pulau Aoki Papua, kami membangun jaringan 4G pertama sehingga memungkinkan panggilan video berkualitas baik untuk penduduk desa di sana,” paparnya.

Read Next