logo

Kampus

Lewat Program Psikoedukasi, UMBY Cegah Kasus Klitih Melalui Orang Tua

Lewat Program Psikoedukasi, UMBY Cegah Kasus Klitih Melalui Orang Tua
Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) menghadirkan program pencegahan kasus klitih melalui orang tua. Bertajuk 'Psikoedukasi Komunikasi Interpersonal', program menyasar kalangan orang tua yang memiliki anak usia remaja di Desa Bangunrejo, Kecamatan Tempel, Sleman pada Minggu (20/11/2022). (EDUWARA/Dok. UMBY)
Setyono, Kampus24 November, 2022 02:43 WIB

Eduwara.com, JOGJA - Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) menghadirkan program pencegahan kasus klitih melalui orang tua. Bertajuk 'Psikoedukasi Komunikasi Interpersonal', program menyasar kalangan orang tua yang memiliki anak usia remaja di Desa Bangunrejo, Kecamatan Tempel, Sleman pada Minggu (20/11/2022).

"Program Psikoedukasi adalah pelatihan komunikasi interpersonal berbasis self-regulation untuk mengurangi perilaku klitih pada remaja. Sasaran pelatihan ini adalah para orang tua yang memiliki anak usia remaja," kata Ketua Tim PKM UMBY Eka Aryani, Rabu (22/11/2022).

Eka menegaskan komunikasi interpersonal yang baik antara orang tua dengan anak merupakan salah satu hal yang penting untuk meminimalisir perilaku klitih yang saat ini sedang marak di sekitar kita. 

"Orang tua juga perlu mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh anak-anaknya di luar rumah. Apalagi anak usia remaja cenderung menyukai kegiatan yang sifatnya berkelompok," jelas Eka.

Anggota tim lainnya, Rosalia Prismarini Nurdiarti mengatakan peserta diajarkan bagaimana menghadapi anak-anak usia remaja dan pemberian informasi tentang perkembangan remaja.

Palasara Brahmani Laras, anggota lainnya, berharap terlaksananya kegiatan ini dapat meminimalisir perilaku klitih yang sedang banyak terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ana Ristiana, salah satu peserta  mengatakan kegiatan ini sangat bermanfaat bagi orang tua yang kurang memahami perkembangan anak, khususnya pada usia remaja.

"Saya sangat senang sekali dengan diadakannya kegiatan ini, karena banyak orang tua yang kurang memahami perkembangan anak, khususnya di usia remaja. Semoga perilaku klitih dapat dihindari dengan meningkatkan komunikasi orang tua kepada anak," kata Ana.

Read Next