logo

Kampus

Lewat Sapa Warga, Antariksa 2025 Edukasi Bahaya Judol

Lewat Sapa Warga, Antariksa 2025 Edukasi Bahaya Judol
Tim Antariksa 2025 menggelar kegiatan edukasi ‘Sapa Warga’ di Salakan, Nogotirto, Gamping, Sleman, Minggu (29/6/2025). Kegiatan ini mengangkat tema ‘Menguatkan Masyarakat Berdaya, Anti Judi Online’. (EDUWARA/Dok. UNISA Yogyakarta)
Setyono, Kampus29 Juni, 2025 23:38 WIB

Eduwara.com, JOGJA - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta terus berupaya memerangi maraknya judi online (judol) melalui berbagai kegiatan edukasi yang diwadahi dalam Ajang Kreativitas Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unisa (Antariksa) 2025. 

Mengusung tema ‘Stop Clicking Start Living’, pada Mei lalu, Antariksa 2025 telah menggelar edukasi tentang bahaya judi online ke pelajar SMA di Yogyakarta. Kegiatan lainnya berupa ‘Sapa Warga’ di Salakan, Nogotirto, Gamping, Sleman, Minggu (29/6/2025). Kegiatan ini mengangkat tema ‘Menguatkan Masyarakat Berdaya, Anti Judi Online’.

Ketua Antariksa 2025, Reza Al-Khifari, memaparkan sosialisasi ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan pemahaman, tetapi juga mengajak masyarakat bersama-sama membangun kesadaran agar lebih siap melakukan pencegahan, menghadapi maraknya judi online. 

“Melalui sosialisasi ini, Tim Antariksa 2025 berupaya menjangkau masyarakat yang kerap menjadi kelompok rentan terhadap dampak negatif dari judi online,” ujar Reza Al-Khifari, dalam rilis Senin (30/6/2025).

Reza menyebut langkah ini juga sebagai dukungan untuk terus menekan perputaran dana judi online yang masih mencapai puluhan miliar pada kuartal pertama tahun 2025, meski mulai menunjukkan penurunan.

Melansir data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), perputaran dana terkait judi online pada kuartal pertama tahun 2025 sebesar Rp 47 triliun, mengalami penurunan jika dibanding periode yang sama tahun lalu, yang mencapai Rp 90 triliun.

Dukungan

Saat kegiatan Sapa Warga, Tim Antariksa 2025 mendapat sambutan baik dari masyarakat sekitar. Ketua RT 4 Dusun Salakan, Agung Dwi Cahyo, mengakui dampak negatif dari judi online banyak dan berbahaya. 

“Kami menyambut baik penyelenggaraan sosialisasi pencegahan judi online ini. Setelah sosialisasi ini, kami jadi tahu bagaimana mencegahnya sejak dini,” papar Agung.

Sosialisasi ini juga dirancang untuk mendorong keterlibatan warga dalam menyuarakan bahaya judi online melalui pendekatan yang komunikatif dan mudah dipahami, seperti diskusi terbuka, pemaparan materi edukatif, dan sesi tanya jawab secara langsung bersama warga. 

Agenda Antariksa 2025 ini juga menjadi bagian dari rangkaian Milad ke-34 Unisa Yogyakarta. Sosialisasi yang dilakukan juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, antara lain Otoritas Jasa Keuangan Daerah Istimewa Yogyakarta (OJK DIY), DPD RI DIY, Bank Syariah Indonesia (BSI), serta Komite IV DPD RI.

Read Next