logo

Sekolah Kita

Peduli Sekolah Terpencil, LazisMu UMY Salurkan Bantuan ‘Bedah Sekolah’

Peduli Sekolah Terpencil, LazisMu UMY Salurkan Bantuan ‘Bedah Sekolah’
Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Gunawan Budiyanto memimpin dan mengawali peletakan batu pertama pembangunan ulang tiga gedung kelas Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Ngasem, Desa Plembutan, Kecamatan Playen, Gunungkidul, pada Selasa (5/9/2023). Pembangunan ulang gedung kelas ini merupakan bentuk kepedulian dan komitmen Lembaga Zakat Infaq dan Shodaqoh (LazisMU) UMY, yang diwujudkan melalui program “Save Our School" atau "Bedah Sekolah". (EDUWARA/Dok. UMY)
Setyono, Sekolah Kita05 September, 2023 21:30 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Sebagai bentuk kepedulian pada kualitas dan keberlanjutan pendidikan anak bangsa, Lembaga Zakat Infaq dan Shodaqoh (LazisMU) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) terus meningkatkan komitmennya terhadap dunia pendidikan Indonesia.

Melalui program 'Bedah Sekolah', LazizMU UMY melakukan perbaikan kualitas pendidikan dengan membangun ulang gedung sekolah dan menyelesaikan berbagai persoalan administrasi siswa serta guru pengajar.

Salah satu yang disasar LazisMU UMY adalah membangun ulang gedung Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Ngasem, Desa Plembutan, Kecamatan Playen, Gunungkidul.

Dimulai pada Selasa (5/9/2023), proses pembangunan gedung sekolah ini dimulai dengan peletakan batu pertama oleh Rektor UMY Gunawan Budiyanto.

"Kami telah memasuki daerah-daerah yang sulit, mendatangi ratusan sekolah Muhammadiyah dan TK Aisyiah yang menghadapi tantangan serius, seperti kondisi gedung yang memprihatinkan, ketidakmampuan anak-anak membayar SPP dan kesulitan guru-guru untuk mendapatkan gaji," papar Gunawan Budiyanto.

Menurut Gunawan, hadirnya sarana dan prasarana pendidikan yang lebih baik akan menjadi penyemangat bagi para peserta didik.

"Semoga program Bedah Sekolah ini dapat memberikan semangat dan kegembiraan bagi adik-adik dengan adanya tiga kelas baru," harapnya.

Aset Berharga

Ketua LazisMu UMY, Rozikan, memaparkan setelah perobohan dan menyiapkan sekolah darurat, pihaknya menargetkan pembangunan tiga gedung kelas selesai dalam enam bulan ke depan.

"Kami tidak memberikan waktu lama, maksimal dalam enam bulan. Tahap pertama pembangunan harus selesai, termasuk tiga ruangan kelas, sehingga anak-anak didik kita tidak harus terlalu lama berada dalam ruang kelas darurat," ucapnya.

LazisMu UMY terus berkomitmen untuk berkolaborasi dengan Muhammadiyah, baik dengan Pimpinan Ranting, Cabang, maupun Daerah di kecamatan Playen, Gunungkidul. Salah satu program yang dijalankan adalah "Save Our School" atau "Bedah Sekolah" dengan MIM Ngasem sebagai salah satu penerima manfaat.

Rozikan menegaskan 70 persen dari dana yang digunakan berasal dari UMY dan selalu dipertanggungjawabkan di depan pimpinan dan donatur.

"Lazismu juga siap untuk mendampingi LazisMu Playen dalam meningkatkan kualitas zakat, infaq, dan pendidikan di wilayah tersebut," katanya.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gunung Kidul, Sadmonodadi menekankan gedung yang diperbaiki ini akan menjadi aset berharga dalam memberikan pelayanan yang unggul kepada siswa dan masyarakat Ngasem.

Ia juga mengajak semua pihak untuk bekerja sama meningkatkan kualitas dan kompetensi Kepala Madrasah dan guru-guru di MIM Ngasem. 

"Mari bersama-sama kita membesarkan MIM Ngasem dan mendidik anak-anak menjadi individu yang lebih baik, yang sholeh, cerdas, dan berani," tegasnya.

Read Next