logo

Sekolah Kita

Pelajar Indonesia Alami Krisis Kepercayaan Diri terhadap Pendidikan

Pelajar Indonesia Alami Krisis Kepercayaan Diri terhadap Pendidikan
Dirjen Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Kemdikdasmen, Tatang Muttaqin. (EDUWARA/Dok. UGM)
Setyono, Sekolah Kita13 Maret, 2025 20:49 WIB

Eduwara.com, JOGJA - Dirjen Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen), Tatang Muttaqin, mengatakan saat ini pelajar Indonesia memiliki kepercayaan diri yang rendah terhadap pendidikan.

“Ini bersumber dari hasil studi internasional Programme for International Student Assessment (PISA) yang menyebutkan hanya sekitar 35 persen pelajar Indonesia yang yakin bahwa pendidikan dapat meningkatkan kecerdasan mereka, dibandingkan dengan angka 70 persen di negara maju,” kata Tatang Muttaqin di Universitas Gadjah Mada (UGM), seperti dilansir Kamis (13/5/2025).

Kondisi tersebut menunjukkan masih banyak siswa yang merasa bahwa belajar tidak memberikan dampak besar terhadap masa depan mereka. Menurut Tatang, hal ini banyak dipengaruhi pola pikir sebagian warga yang merasa dalam posisi tidak bisa mengubah nasib lebih dari yang lain.

“Nah, keyakinan ‘saya bisa mengubah nasib’ inilah yang menjadi bagian penting dari penentu keberhasilan dalam belajar,” ujarnya.

Tantangan yang sekarang ini, disebut Tatang, menjadi kendala dalam mencapai Visi Indonesia Emas 2045. Di mana tahun itu adalah cita-cita dan harapan besar menuju perbaikan serta perubahan signifikan pada tahun ke-100 perayaan kemerdekaan.

Kolaborasi

Selain pendidikan, menurut Tatang, tantangan lainnya adalah tingkat pengangguran yang dalam laporan Bank Dunia 2023 disebutkan data jumlah pengangguran usia produktif Indonesia mencapai 12,5 persen dan menjadi yang tertinggi di ASEAN.

“Padahal pendidikan dan keterampilan menjadi faktor penting dalam mempersiapkan masyarakat supaya mereka mampu mendapatkan pekerjaan dan gaji yang layak,” paparnya.

Karena itu, Tatang menegaskan program mencerdaskan dan memajukan kehidupan bangsa tidak bisa sepenuhnya dilakukan oleh pemerintah. Seluruh jenjang pendidikan, mulai dari SD hingga perguruan tinggi, didukung swasta, membantu negara dalam mewujudkan cita Indonesia, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

Dengan demikian, semua orang dapat memiliki kesempatan yang sama dalam menuntut ilmu dan meningkatkan derajatnya dengan pengetahuan-pengetahuan yang dimilikinya.

”Harus ada kolaborasi dari pemerintah, masyarakat, dan semua pihak agar kesempatan mengenyam pendidikan yang bermutu dapat dinikmati oleh semua orang,” ujarnya.

Read Next