logo

Kampus

Prodi Arkeologi UGM Jadi Satu-satunya Wakil Indonesia di Rating QS WUR 2025

Prodi Arkeologi UGM Jadi Satu-satunya Wakil Indonesia di Rating QS WUR 2025
Prodi Arkeologi FIB UGM Yogyakarta menempati posisi 151-200 dalam QS WUR by subject 2025. Dalam daftar 261 perguruan tinggi dunia yang masuk dalam kategori bidang Ilmu Arkeologi, UGM menjadi satu-satunya perguruan tinggi dari Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut. Posisi ini dinilai lebih baik daripada capaian sebelumnya pada 2024, terutama pada bidang academic reputation, H-citation index dan indikator employer reputation. (EDUWARA/Dok. UGM)
Setyono, Kampus12 April, 2025 00:37 WIB

Eduwara.com, JOGJA - Program Studi (Prodi) Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menempati posisi 151-200 dalam QS World University Ranking (WUR) by subject 2025. Dalam daftar 261 perguruan tinggi dunia yang masuk dalam kategori bidang Ilmu Arkeologi, UGM menjadi satu-satunya perguruan tinggi dari Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut.

Dekan FIB UGM, Setiadi, mengatakan posisi tahun ini dinilai lebih baik daripada capaian sebelumnya pada 2024, terutama pada bidang academic reputation, H-citationindex dan indikator employer reputation.

“Program Studi Arkeologi UGM memperoleh nilai 68.8 pada unsur academic reputation, dan nilai ini cukup tinggi,” kata Setiadi, Kamis (10/4/2025).

Diketahui, indeks employerreputation alumni Prodi Arkeologi UGM pada QS WUR by subject 2025 mencapai 57.7. Indikator employer reputation ini merupakan reputasi untuk mengukur reputasi institusi Prodi Arkeologi UGM berdasarkan pada pertanyaan yang disebarkan kepada institusi yang berpotensi memakai alumni arkeologi UGM di seluruh dunia.

“Ini merupakan indikator guna mengukur reputasi Prodi Arkeologi UGM dari  seluruh universitas di dunia yang memiliki prodi sama. Penilaian terutama dalam bidang akademik dan kualitas riset arkeologi yang dilakukan melalui survei internasional,” paparnya.

Reputasi

Setiadi menambahkan H-index pada Prodi Arkeologi UGM pada tahun 2025 mendapat penilaian 50.4. Angka tersebut, menurut Setiadi, masih perlu untuk ditingkatkan lagi karena H-index merupakan indeks untuk mengukur produktivitas dan dampak sitasi publikasi.

Dengan capaian ini, surveyor meminta Prodi Arkeologi FIB UGM mengidentifikasi lulusan berkualitas untuk direkrut sebagai mahasiswa, asisten riset, dan staf. Dari proses ini, Prodi Arkeologi UGM mendapatkan penilaian 57.7 pada tahun 2025.

“Kami juga terus mendorong dosen dan mahasiswa terlibat dalam kolaborasi riset internasional dan mempublikasikan hasil riset tersebut pada konferensi yang diselenggarakan oleh asosiasi, serta menerbitkan hasil-hasil riset tersebut di jurnal-jurnal arkeologi bereputasi,” paparnya.

Guna terus meningkatkan reputasi, Prodi Arkeologi UGM terus melakukan benchmarking program-program formal dan informal. Hal ini untuk menjamin bahwa program yang diselenggarakan telah mengikuti  perkembangan trend keilmuan di bidang Arkeologi terkini.

Read Next