logo

Kampus

Psikoedukasi Gelaran UMBY Cegah Perundungan di Sekolah

Psikoedukasi Gelaran UMBY Cegah Perundungan di Sekolah
Tiga dosen Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) mengadakan kegiatan psikoedukasi di Madrasah Aliyah (MA) Nur Iman, Gamping, Sleman, Rabu (18/7/2023). Kegiatan yang menyasar siswa-siswi kelas XI dan XII MA Nur Iman ini merupakan salah satu upaya pencegahan tindakan perundungan (bullying). (EDUWARA/Dok. UMBY)
Setyono, Kampus21 Juli, 2023 20:49 WIB

Eduwara.com, JOGJA - Tiga dosen Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) mengadakan psikoedukasi di sekolah sebagai pencegahan tindakan perundungan (bullying). Diselenggarakan pada Rabu (18/7/2023), psikoedukasi menyasar siswa-siswi kelas XI dan XII Madrasah Aliyah (MA) Nur Iman, Gamping, Sleman.

Kegiatan psikoedukasi diisi oleh dosen ahli dari Fakultas Psikologi UMBY yang memiliki kompetensi dan pengalaman dalam bidang psikologi dan konseling, yaitu Sri Muliati Abdullah, Narastri Insan Utami dan Malida Fatimah.

"Program ini sebagai upaya mengatasi dan mencegah permasalahan pertemanan yang mungkin muncul di kalangan anak-anak sekolah menengah pertama (SMP)," kata Narastri Insan Utami, mewakili dua rekan dosen lainnya.

Selama pertemuan, para dosen mengenalkan perundungan kepada para siswa melalui  metode permainan dan role play. Metode ini dinilai mampu memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bentuk, ciri, dan dampak dari bullying

"Metode ini dipilih karena interaktif dan efektif dalam mendorong partisipasi aktif dan memahami situasi yang mungkin dialami oleh siswa-siswi dalam pertemanan mereka," ujarnya.

Dari  pemahaman tentang permasalahan pertemanan, dengan fokus khusus pada isu sensitif mengenai bullying, diharapkan para siswa  mampu meningkatkan kesadaran tentang pentingnya memiliki hubungan pertemanan yang sehat dan saling menghormati di kalangan siswa-siswi. 

"Kami percaya dengan menghadirkan permainan dan role play, siswa-siswi akan lebih terlibat dalam proses pembelajaran dan dapat merasakan pengalaman yang lebih nyata dalam mengenali dan mengatasi situasi yang terkait dengan bullying," ungkapnya.

Tantangan Unik

Wakil Kepala Sekolah Madrasah Aliyah (MA) Nur Iman, Desita mengatakan siswa-siswi di lingkungan sekolah menghadapi tantangan unik dalam pertemanan karena mereka sekolah dan mengikuti pondok pesantren.

"Sehingga siswa-siswa tinggal bersama teman sepanjang waktu dan jauh dari orang tua. Tentunya kondisi ini membuat mereka lebih intens dalam berinteraksi dengan teman sebaya," jelasnya.

Kehadiran program yang diinisiasi dosen Psikologi UMBY dinilai dapat menambah wawasan agar siswa-siswi mampu menciptakan hubungan pertemanan yang sehat serta dapat mengatasi permasalahan pertemanan dengan bijaksana.

Permasalahan dalam pertemanan, terutama bullying, memiliki dampak signifikan pada aspek sosial dan emosional para pelajar. Oleh karena itu, dirasa penting untuk memberikan edukasi yang berharga bagi para siswa-siswi. 

"Setelah kegiatan ini, diharapkan para siswa-siswi mampu ikut serta menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan inklusif untuk semua," tutupnya.

Read Next