logo

Sekolah Kita

Ancaman Siber Meningkat, BSSN Tantang PT Hadirkan Prodi Cyber Security

Ancaman Siber Meningkat, BSSN Tantang PT Hadirkan Prodi Cyber Security
SMKN 3 Yogyakarta terpilih sebagai lokasi Kampanye Literasi Siber oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Pada Jumat (22/7/2022), di depan 740 siswa kelas X dan XI SMKN 3 Yogyakarta, Kepala BSSN Hinsa Siburian berpesan agar mereka terus belajar, meningkatkan kemampuan, dan cepat beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang terus maju pesat. (EDUWARA/Setyono)
Setyono, Sekolah Kita22 Juli, 2022 23:00 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Terus meningkatnya serangan melalui dunia siber dinilai semakin mengancam keamanan nasional dan kedaulatan Indonesia. Kondisi ini tidak diimbangi ketersediaan sumber daya manusia dalam bidang keamanan dunia siber (Cyber Security).

Karenanya, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menantang perguruan tinggi menghadirkan program studi Keamanan Siber untuk memenuhi kebutuhan sumber daya yang sangat besar pada masa depan.

"Meski banyak memberikan kebermanfaatan dan kesejahteraan, ancaman di dunia siber sama besarnya dengan dunia nyata. Ini turut memberikan ancaman pada kedaulatan nasional kita," kata Kepala BSSN Hinsa Siburian, Jumat (22/7/2022), di SMKN 3 Yogyakarta.

Di tengah rendahnya kesadaran masyarakat akan keamanan dunia siber, BSSN terus menggelar 'Kampanye #JagaRuangSaber; Kenali Kompetensi Lindungi Privasi'. Seperti hari ini yang dilakukan BSSN pada 740 siswa kelas X dan XI SMKN 3 Yogyakarta.

Pada masa depan, Hinsa mengatakan kemajuan dunia siber ini harus diimbangi dengan pemahaman literasi keamanan dan ketersediaan sumber daya manusia agar Indonesia mampu menjamin keamanan dunia digitalnya.

"Sampai saat ini tingkat lulusan Politeknik Siber dan Sandi Negara (Poltek SSN) masih sangat kurang. Tahun lalu dari 5.000 ribu pendaftar, yang lolos dan menempuh pendidikan hanya 100 siswa," jelasnya.

Karenanya, untuk menjawab tantangan ini, Hinsa berharap universitas dan perguruan tinggi untuk bekerja sama melalui penyediaan program studi Keamanan Siber.  

Hinsa sendiri melihat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ini harus terus diimbangi dengan terus membangun SDM. Karena keterbatasan daya tampung sekolah kedinasan, Hinsa menyatakan keamanan digital harus mendapatkan dukungan dari semua pihak baik dari akademisi, swasta maupun masyarakat.

Kepada para siswa SMKN 3 Yogyakarta, Hinsa berpesan agar mereka terus belajar, meningkatkan kemampuan, dan cepat beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang terus maju pesat.

"Namun ingat, kalian harus ingat bahwa di dunia siber terdapat ancaman besar yang terus mengancam baik individu maupun keamanan negara kita. Dari pantuan kita, setiap hari dunia siber kita mendapatkan ribuan sekarang dari malware yang bersifat merusak," ungkapnya.

Sebagai lokasi Kampanye Literasi Siber, Kepala SMKN 3 Yogyakarta Bujang Sabri mengaku berbangga dan berjanji menjadikan literasi mengenai dunia pendidikan akan menjadi muatan pelajaran yang wajib disampaikan ke siswa.

"Terlebih sekarang ini bagaimana perkembangan teknologi informasi dan komunikasi begitu pesat kemajuannya. Penggunaan handphone oleh anak didik harus diimbangi dengan kesadaran keamanan data pribadi sejak dini," jelasnya.

Read Next