logo

Art

Lestarikan Budaya Daerah, UPKD FKIP UNS Gelar Lomba Tari Gambyong Pareanom

Lestarikan Budaya Daerah, UPKD FKIP UNS Gelar Lomba Tari Gambyong Pareanom
Penampilan SMAN 1 Cawas, Klaten dalam Lomba Tari Klasik Gambyong Pareanom oleh UKM UPKD FKIP UNS Solo, Kamis (21/7/2022), di Pendapa R Ng Yasadipura Javanologi UNS Solo. (EDUWARA/K. Setia Widodo)
Redaksi, Art21 Juli, 2022 23:55 WIB

Eduwara.com, SOLO – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Unit Pengembangan Kesenian Daerah (UPKD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menggelar Lomba Tari Klasik Gambyong Pareanom, Kamis (21/7/2022). 

Acara yang digelar di Pendapa R. Ng. Yasadipura Javanologi UNS Solo itu merupakan rangkaian acara dari Pekan Budaya 2022.

Ketua Pelaksana, Arzon Jouris Saputro mengatakan rangkain acara tersebut berangkat dari Program Kerja (Proker) dari UKM UPKD FKIP tahun 2022.

“Pekan Budaya merupakan salah satu proker yang biasa dilaksanakan setiap tahun. Tema yang diusung diambil dari peminatan yang ada di UPKD yaitu seni peran, karawitan, dan tari. Tahun ini kami mengambil yang tari,” jelas Arzon kepada Eduwara.com, Kamis (21/7/2022) di sela-sela acara.

Arzon menambahkan, acara tersebut dihelat dengan tujuan utama melestarikan kebudayaan daerah, khususnya tari Jawa. Lebih dari itu, dengan diadakannya lomba tari klasik bisa menggali potensi dari para peserta. Pasalnya, peserta yang ikut berasal dari siswa-siswa SMA/SMK, mahasiswa, dan kelompok-kelompok pegiat seni tari.

Lomba tari terbagi menjadi dua kategori, yaitu SMA/SMK Se-Karesidenan Solo serta mahasiswa dan umum. Seluruh peserta berjumlah 20 tim dengan kategori pertama diikuti 15 sekolah, sedangkan kategori kedua diikuti oleh 5 tim. 

Para peserta dinilai oleh juri-juri yang kompeten di bidang tari dengan empat penilaian yakni wiraga, wirasa, wirama, dan pola lantai.

Arzon menuturkan, pemilihan Tari Gambyong Pareanom berdasarkan dari tingkatannya. 

“Untuk siswa SMA Sederajat, tari yang cocok yaitu Gambyong. Berbeda dengan siswa SMP, mungkin yang cocok adalah tari Golek Tirtakencana. Dan tari Gambyong istilahnya sudah banyak diketahui masyarakat,” jelas Arzon, yang juga mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin angkatan 2020 itu.

Melalui acara tersebut, lanjut Arzon, bisa menjadi sarana mengenalkan UPKD FKIP UNS kepada sekolah-sekolah maupun masyarakat umum. 

“Acara ini bisa menjadi wahana pengenalan UPKD. Di mana UPKD merupakan UKM di bidang kesenian. Dengan acara ini juga, saya berharap agar seterusnya, seluruh peserta bisa melestarikan kesenian daerah,” harap dia.

Selain lomba tari, tambah Arzon, rangkaian acara Pekan Budaya 2022 juga diisi dengan Seminar Nasional dan Workshop. Acara tersebut, menurut Arzon merupakan upaya keluar dari zona nyaman oleh UPKD.

“Walapun bergerak di bidang kesenian, namun kami berani merambah ke seminar nasional dan workshop penulisan artikel ilmiah. Acara tersebut akan dilaksanakan bulan Agustus mendatang,” katanya.

Sementara itu, salah seorang peserta lomba perwakilan SMAN 1 Cawas Klaten, Evi Febriyanti menuturkan, dia dan kedua temannya sudah mempersiapkan diri mengikuti lomba kurang lebih satu pekan sebelumnya.

“Persiapan kurang lebih satu minggu. Kami tergabung dalam ekstrakurikuler tari di SMAN 1 Cawas,” ujar dia selepas penampilan.

Siswi kelas X F itu mengaku walaupun sudah pernah menari Gambyong, dirinya agak merasa grogi. Namun saat penampilan, semua bisa teratasi dan lancar. Evi dan kedua temannya berharap bisa menorehkan juara di gelaran tersebut. (K. Setia Widodo)

Read Next