logo

Kampus

Badan Bahasa Gandeng Lima Kampus Di Sumatra Selatan

Badan Bahasa Gandeng Lima Kampus Di Sumatra Selatan
Badan Bahasa Gandeng Lima Kampus Di Sumatra Selatan (Kemendikbudristek)
Bunga NurSY, Kampus02 Maret, 2022 06:48 WIB

Eduwara.com, PALEMBANG—Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) menjalin kerja sama dengan lima perguruan tinggi di Sumatra Selatan untuk pengembangan dan pembinaan Bahasa Indonesia dan Bahasa daerah.

Naskah Perjanjian Kerja Sama (PKS) ditandatangani oleh Kepala Badan Bahasa E. Aminudin Aziz dengan lima Rektor perguruan tinggi mitra di Kota Palembang, Selasa (1/3/2022).

Adapun lima perguruan tinggi di Sumatra Selatan yang menjadi mitra Badan Bahasa yaitu Universitas Baturaja, Universitas PGRI Palembang, Universitas Tridinanti, Universitas Bina Darma, dan Universitas Nurul Huda.

Aminudin menyampaikan setidaknya terdapat tiga program unggulan Badan Bahasa yang dapat dikerjakan bersama dengan perguruan tinggi mitra, salah satunya adalah Revitalisasi Bahasa Daerah.

"Di Sumatra Selatan ini banyak sekali bahasa daerah, dan beberapa di antaranya mulai menurun tingkat pemakaiannya. Oleh karena itu, dengan sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing, kami memiliki Balai Bahasa Sumatra Selatan. Bapak dan Ibu memiliki sumber daya mahasiswa dan dosen. Mari kita kerjakan (revitalisasi bahasa daerah) ini bersama-sama," katanya seperti dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Selasa (01/03/2022).

Dia menambahkan, program kedua adalah Uji Kemahiran Bahasa Indonesia (UKBI). UKBI ini merupakan tes untuk mengukur kemahiran berbahasa para penutur bahasa Indonesia yang desain ujinya disesuaikan dengan estimasi kemampuan peserta uji, mulai dari kemahiran yang terendah hingga kemahiran yang tertinggi. Sekarang, UKBI Adaptif dapat dilakukan secara daring.

"Saya bisa jamin UKBI ini sudah sekelas TOEFL, sudah sekelas IELTS. Ini terakhir dikembangkan setahun lalu. Saya ajak lima perguruan tinggi di sini untuk menggunakan UKBI secara lebih luas lagi," tutur Aminudin Aziz.

Selanjutnya, dalam rangka internasionalisasi bahasa Indonesia, Badan Bahasa terus mengembangkan dan memperkuat program Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA). Saat ini tersebar, kurang lebih 83.000 pengajar BIPA di 43 negara yang bertugas menjadi pengajar bahasa Indonesia bagi warga negara asing yang berminat.

"Apabila ada mahasiswa, dosen, atau lulusan dari lima perguruan tinggi ini yang merasa kompeten untuk menjadi bagian dari program BIPA, beritahu kami. Setiap tahun, secara rutin kami mengirimkan guru bahasa Indonesia ke luar negeri. Di masa pandemi ini kami melaksanakannya secara daring," ajak Kepala Badan Bahasa.

Pada kesempatan yang sama, Rektor Universitas Tridinanti Manisah mengungkapkan strategis kerja sama antara kampusnya dengan Badan Bahasa. "Ujungnya adalah untuk mahasiswa. Kompetensi mahasiswa kita," katanya.

Sementara itu, Rektor Universitas PGRI Palembang Bukman Lian menyampaikan kerja sama yang dilakukan memberikan kemudahan-kemudahan dalam peningkatan kompetensi Dosen maupun Mahasiswanya. "Jadi, kita saling mengisi dalam kebahasaan," ujarnya.

Ruang lingkup kerja sama ini meliputi 1) Pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi; 2) Penyelenggaraan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka; 3) Pengembangan dan pelindungan bahasa dan sastra Indonesia dan daerah; 4)  Penyelenggaraan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI); 5) Pengembangan Program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA); 6) Peningkatan kualitas sumber daya manusia/penyediaan tenaga ahli pada kegiatan seminar, lokakarya, atau Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT); dan 7) Pelaksanaan publikasi ilmiah.

Read Next