logo

Kampus

Beri Pelatihan Ekonomi Kreatif, Mahasiswa KKN UMBY Berdayakan Penyandang Disabilitas

Beri Pelatihan Ekonomi Kreatif, Mahasiswa KKN UMBY Berdayakan Penyandang Disabilitas
Sebanyak 50 penyandang disabilitas di Desa Argodadi, Kecamatan Sedayu, Bantul, yang tergabung dalam Komunitas Difabel Difasari, mengikuti pelatihan ekonomi kreatif yang diselenggarakan mahasiswa program Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok V Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY). (EDUWARA/Dok. UMBY)
Setyono, Kampus20 Februari, 2023 23:11 WIB

Eduwara.com, JOGJA - Lewat pelatihan dan penugasan khusus mitigasi bencana, mahasiswa program Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok V Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) memberikan pelatihan ekonomi kreatif pada penyandang disabilitas.

Menggandeng Difabel Siaga Bencana (Difagana) Bantul, pemberian pelatihan ini dijalankan selama sebulan mulai 19 Januari 2023 sampai 18 Februari 2023 dengan melibatkan 50 penyandang disabilitas di Desa Argodadi, Kecamatan Sedayu, Bantul. Mereka tergabung dalam Komunitas Difabel Difasari.

"Kegiatan kami dilakukan dengan melakukan kunjungan ke tempat tinggal rekan-rekan penyandang disabilitas untuk memberikan pelatihan pembuatan kerajinan tangan dari kain flanel dan membuat gantungan kunci dari tali sepatu," jelas dosen pembimbing lapangan KKN Kelompok V UMBY, Nafida Hetty Marhaeni, Senin (20/2/2023).

Tak hanya pada pembuatan kerajinan, tim juga mengenalkan berbagai peluang pasar yang bisa dimasuki dari platform media sosial. Diharapkan dengan menjajaki pasar yang luas, hasil produk yang dipasarkan semakin kreatif.

"Teman-teman difabel sangat antusias mengikuti langkah demi langkah pembuatan karya berbahan flannel maupun gantungan kunci. Meraka dapat diarahkan dan sangat senang dengan adanya pendampingan ini. Selain menemani mereka membuat karya seni ini, teman-teman difabel juga dapat berinteraksi dan bercerita dengan kami," ujarnya.

Di sela-sela pelatihan, para mahasiswa juga memberikan pemahaman atau sosialisasi mengenai mitigasi bencana yang sewaktu-waktu terjadi di Bantul, yaitu gempa bumi.

"Mitigasi bencana dilakukan sebagai upaya untuk meminimalkan atau mengurangi dampak bencana bagi difabel. Difagana dipilih karena merupakan kelompok sukarelawan yang bertugas membantu sesama difabel dari sebelum, saat, sampai setelah bencana," papar Hetty.

Ketua Difagana, Doddy Kurniawan Haliri menyampaikan pemahaman mengenai mitigasi bencana diberikan agar rekan-rekan difabel dapat lebih mengerti kondisi korban bencana yang juga difabel. 

"Sehingga dalam penanganan bisa lebih tepat dan lebih cepat dalam pemulihan," jelasnya.

Read Next