Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, SOLO – Sekolah Dasar (SD) Islam Hidayatullah Semarang mengadakan kunjungan belajar ke SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo. Kegiatan yang diikuti oleh tim guru kelas I dan IV, kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, dan ketua program sekolah sehat itu dilaksanakan pada Rabu (22/6/2022).
Kepala SD Islam Hidayatullah, Robiah Peni Raharjanti mengatakan, kunjungan itu dalam rangka implementasi Kurikulum Merdeka, Adiwiyata dan Sekolah Sehat.
”Alhamdulillah, di sini kami dapat ilmu dan pengalaman yang dibagikan oleh tim SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo. Semoga kita bisa memajukan suksesnya pendidikan Indonesia, berjuang bersama-sana,” ujar Robiah dalam siaran pers yang diterima Eduwara.com, Sabtu (25/6/2022).
Menurut dia, manfaat studi belajar yang telah dilaksanakan adalah bisa mengetahui apa saja yang menjadi kelebihan dan kekurangan sekolah. Selain itu, juga dapat membandingkan perbedaan prosedur, program sekolah, dan menambah wawasan mengenai sekolah.
“Sebagai sekolah penggerak, SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dengan sangat baik. Kami diberikan arahan untuk melaksanakan kurikulum tersebut sesuai petunjuk,” beber dia.
Dalam kunjungan itu, Kepala SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo, Sri Sayekti menyampaikan hal yang perlu dipersiapkan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Di awali kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran, perencanaan program sekolah yang kolaboratif di mana melibatkan semua guru dan berorientasi pada kebutuhan siswa, kemudian mulai berbagai praktik baik.
“Tidak kalah pentingnya, membiasakan refleksi yang berfungsi untuk perbaikan pembelajaran dan kepemimpinan serta peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah,” ucap dia.
Profil Pelajar Pancasila
Menurut Sri, yang harus disiapkan sekolah untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka yakni sosialisasi dan membangun komitmen bersama. Kemudian membentuk komite pembelajar, menyusun Kurikulum Merdeka.
Selain itu juga menyusun perangkat ajar, analisis CP, dilanjutkan menyusun ATP dan modul ajar, tes formatif dan sumatif. Selanjutnya, melaksanakan pembelajaran paradigma baru, melaksanakan Projek Pelajar Pancasila atau kegiatan-kegiatan terwujudnya profil pelajar Pancasila, serta membentuk komunitas praktisi.
“Di samping itu, juga membentuk tim Projek Management Office dan tim Projek Pelajar Pancasila,” imbuh dia.
Sementara itu, Wakil Kepala Bidang Humas, Jatmiko ketika menemani tim Sekolah Sehat dan Adiwiyata SD Islam Hidatatullah mengatakan, sekolah yang terletak di sebelah barat Pura Mangkunegaran itu selalu berupaya dalam menginovasi pembelajaran dengan mengombinasikan platform YouTube dan Radio Solo Belajar.
“Radio Solo Belajar merupakan radio pertama dan satu-satunya yang berbasis sekolah di Solo. Anak-anak bisa belajar bersama bagaimana menjadi penyiar dan mengelola radio. Di sini juga didukung dengan ekstrakurikuler yang berbasis pada radio yaitu jurnalistik,” ujar Jatmiko. (K. Setia Widodo/*)