logo

Kampus

Di Indikator Impact Ranking, Universitas Brawijaya Terbaik Pertama Versi Webometrics

Di Indikator Impact Ranking, Universitas Brawijaya Terbaik Pertama Versi Webometrics
Kampus Universitas Brawijaya (UB) Malang (EDUWARA/Istimewa)
Fathul Muin, Kampus05 Februari, 2022 12:40 WIB

Eduwara.com, MALANG — Universitas Brawijaya (UB) menjadi perguruan tinggi di Indonesia dengan skor paling atas pada indikator impact ranking versi Webometrics.

Ketua Pusat Pemeringkatan, Adharul Mutaqin, mengatakan indikator impact ranking UB melesat jauh dibandingkan tahun lalu. "Jika tahun lalu indikator impact ranking UB di posisi 500-an, sekarang naik di peringkat 200-an di tingkat dunia," katanya, Jumat (4/2/2022).

Impact ranking berkaitan dengan jumlah personal network alamat website luar yang melakukan link ke website UB. Impact ranking UB yang meningkat mengindikasikan bahwa penyebaran informasi yang dilakukan berjalan dengan baik sehingga banyak website luar yang merujuk ke website UB atau melakukan Internal link.

Ketua Sistem Informasi dan Teknologi (SIT) UB, Raden Arief Setyawan, menambahkan profil UB sebagai Universitas paling diminati tercermin dalam banyaknya Internal link dari situs luar ke UB. 

Selain itu, kontribusi seluruh unit kerja dalam memperbaiki website serta meningkatnya jumlah kerjasama dengan pihak lain juga telah berkontribusi signifikan dalam kestabilan impact rangking UB beberapa tahun terakhir.

Arief menambahkan, untuk indikator Webometrics lain, yaitu openness, UB berada di peringkat 900-an. Openness berkaitan dengan jumlah sitasi dari top 210 author. Sedangkan untuk indikator terakhir yaitu excellent, UB berada di peringkat 2.000-an. Excellent berkaitan dengan jumlah paper yang berada di top 10 per sitasi di masing-masing bidang ilmu yang ada di simago. 

Secara keseluruhan, saat ini UB berada pada peringkat 956 dunia dan berada di peringkat tiga di antara perguruan tinggi di Indonesia. 

"Luaran jumlah paper UB yang termasuk top sitasi masih kalah dari sembilan perguruan tinggi yang lain. Tapi kami akan tetap optimis bahwa indikator ini bisa diperbaiki karena UB terus melakukan berbagai upaya untuk peningkatan kuantitas dan kualitas paper," kata Adharul. 

Read Next