Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Tim Universitas Brawijaya Malang ditetapkan oleh dewan juri Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) 2023 sebagai tim tercepat yang mampu menyelesaikan perakitan jembatan dibandingkan tim-tim lainnya. Tim ini juga berhasil meraih juara pada kategori lainnya yang dilombakan di KJI 2023 yang digelar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Dalam membangun Jembatan yang diberi nama 'Arjuna', Tim Abinaya Universitas Brawijaya mampu menyelesaikan pembangunan jembatan selama satu jam dua menit. Jembatan ini dirancang dengan memanfaatkan penggunaan teknologi solar panel dan turbin listrik sebagai sumber energi utama, dengan menelan biaya pembuatan sekitar Rp 7 juta.
Dengan anggota tim yang berjumlah empat orang, seluruh tim dapat menyelesaikan rakitan jembatan mereka dengan tidak melebihi waktu yang ditentukan.
Wakil Ketua Panitia KJI 2023, Aris Widyo Nugroho, mengatakan selain dari segi kekuatan dan bobot, estetika dari jembatan menjadi salah satu aspek yang dinilai dari rancangan jembatan yang diujikan.
"Secara umum, dewan juri akan melihat dan menilai jembatan dari segi estetika, konstruksi, dan yang tidak kalah penting adalah keamanan dari rancangan jembatan tersebut. Dan harapannya, seluruh hasil rancangan ini dapat segera dimanfaatkan masyarakat," ujar Aris dalam rilis Jumat (20/10/2023).
Dalam kategori Jembatan Pelengkung, Juara Harapan 2 berhasil didapatkan Universitas Hasanuddin, Juara Harapan 1 adalah Politeknik Negeri Ujung Pandang, Juara 3 diraih oleh Universitas Gadjah Mada, Juara 2 oleh Politeknik Negeri Jakarta, serta juara 1 berhasil didapatkan oleh Universitas Negeri Malang.
Sementara untuk kategori Jembatan Rangka Baja Berskala, Universitas Negeri Yogyakarta membawa pulang gelar Juara Harapan 1, Politeknik Negeri Ujung Pandang berhasil menduduki Juara 3, tuan rumah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta meraih Juara 2, dan juara 1 didapatkan oleh Universitas Brawijaya.
Manajemen Talenta Nasional
Selain urutan juara, KJI 2023 juga memberikan penghargaan kepada rancangan jembatan di beberapa aspek. Jembatan terindah diraih oleh Universitas Negeri Malang dari kategori Jembatan Pelengkung dan Universitas Brawijaya dari kategori Jembatan Rangka Baja Berskala.
Predikat jembatan dengan kesesuaian dengan rancangan awal terbaik didapatkan Universitas Negeri Jakarta dari kategori Jembatan Pelengkung, sedangkan Politeknik Negeri Ujung Pandang dari kategori Jembatan Rangka Baja Berskala.
Sementara jembatan dengan metode konstruksi terbaik adalah jembatan karya Universitas Negeri Malang dari kategori Jembatan Pelengkung dan Universitas Brawijaya dari kategori Jembatan Rangka Baja Berskala.
Plt. Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikbudristek Hendarman, mengatakan jika penyiapan sumber daya manusia yang unggul dan bersaing dapat tercipta, termasuk melalui KJI 2023 yang menjadi ajang pengembangan ekosistem dan akuisisi talenta.
"Ini juga sebagai salah satu amanat dari rencana pembangunan jangka menengah nasional yang dilaksanakan, salah satunya dengan membangun manajemen talenta nasional," terangnya.
Bidang riset dan inovasi yang menjadi bagian dari desain besar manajemen talenta nasional dilandaskan atas kesadaran bahwa mahasiswa adalah talenta muda calon pemimpin bangsa. KJI 2023 memiliki peran penting dalam mengembangkan kreatifivas, inovasi, dan berpikir kritis bagi mahasiswa dalam melihat permasalahan jembatan di Indonesia.