Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, CIMAHI— Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menggandeng Schneider Electric mengembangkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) vokasi, khususnya pada guru maupun siswa SMK Pusat Keunggulan (PK) bidang kelistrikan, automasi, dan energi terbarukan.
Direktur SMK Kemendikbudristek Wardani Sugiyanto menyampaikan, adanya kerja sama tersebut merupakan salah satu langkah bagi pemerintah dalam mengembangkan pendidikan vokasi, yakni dengan menjalin kemitraan dengan berbagai pihak semisal Schneider Electric yang berbasis di Prancis.
“Pelatihan ini merupakan salah satu program pengembangan SMK dengan kompetensi keahlian tertentu dalam peningkatan kualitas dan kinerja, yang diperkuat melalui kemitraan dan penyelarasan dengan dunia usaha, dunia industri, dunia kerja,” ungkap Wardani seperti dikutip dari siaran pers Kemendikbudristek, Kamis (11/11/ 2021).
Wardani berharap, setelah mendapat pembelakalan dan pelatihan sesuai dengan bidangnya, SMK Pusat Keunggulang dapat memberikan imbas yang baik bagi sekolah-sekolah di sekitarnya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Mesin dan Teknik Industri (BBPPMPV BMTI) Supriyono menyampaikan dukungan atas kerja sama yang terjalin sejak 2017 antara Kemdikbudristek, Pemerintah Prancis, Schneider Electric Foundation di Prancis, dan Schneider Electric Indonesia yang berkomitmen memberikan pelatihan dan pengembangan bagi SDM vokasi.
“Terima kasih atas kerja sama yang dilakukan antar-dua negara yang telah memberikan kepercayaan kepada lembaga kami, BBPPMPV-BMTI, sebagai satu-satunya pusat pelatihan bagi SMK bidang kelistrikan, otomasi, dan energi terbarukan sebagai salah satu upaya membangun dan mengembangkan pendidikan vokasi di Indonesia dengan lebih berkualitas,” ujarnya.
Adapun, Duta Besar Perancis untuk Indonesia Oliver Chambard menegaskan pihaknya akan terus konsisten dalam membangun mitra bersama Pemerintah Indonesia dalam mengembangkan ekosistem pendidikan vokasi.
Ke depan, Oliver berjanji akan mengembangkan pelatihan melalui teknologi digital dan perangkat lunak Schneider. “Perkembangan ini bisa sangat berguna untuk melatih beberapa SMK Indonesia di daerah terpencil,” jelas Oliver.
Oliver menambahkan, keberhasilan program kerja sama tersebut tidak hanya sukses dalam bidang kelistrikan, otomasi industri, dan energi terbarukan, tapi juga menjadi contoh bagi Indonesia untuk meningkatkan bidang lain pada sistem pendidikan vokasi.