Bagikan:
Bagikan:
JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk menyabet dua penghargaan dalam TrenAsia ESG Excellence 2022 yakni untuk kategori Private Bank dengan predikat Sustainability dan Best CEO for Governance Policy Making.
BCA mendapat penghargaan dalam ESG Award ini karena komitmennya dalam menerapkan aspek aspek lingkungan (environmental), sosial (social), dan tata kelola (governance). Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim mengapresiasi acara yang digelar TrenAsia ini.
Dalam laporan yang dirilis, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menyampaikan beragam capaian ESG yang salah satunya diindikasikan oleh penyaluran kredit untuk kategori kegiatan usaha berkelanjutan (KKUB) senilai Rp154,4 triliun pada 2021.
Pada akhir tahun lalu, BCA mencatat penyaluran kredit senilai Rp622 triliun dengan peningkatan 8,3% secara tahunan atau year-on-year (yoy).
Dengan demikian, angka penyaluran kredit untuk KKUB sebesar Rp154,4 triliun yang disebutkan di atas merupakan 24,8% dari total kredit yang disalurkan BCA.
Penyaluran kredit untuk KKUB itu pun mengalami pertumbuhan 20,9% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Staf Ahli Bidang Pengembangan Sektor Investasi Prioritas Kementerian Investasi / Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Aries Indanarto mengatakan pemerintah kini mendorong investasi hijau atau green investment.
Green investment adalah kegiatan investasi yang difokuskan pada perusahaan yang memiliki komitmen pada pelestarian lingkungan alam, profduksi sumber energi alternatif terbarukan, pelaksanaan proyek udara bersih dan air bersih serta kegiatan investasi yang ramah lingkungan.
Ekosistem investasi dan kolaborasi di dunia usaha dimaksudkan untuk memperkuat perkembangan ekonomi berbasis inovasi dan teknologi, khususnya ke arah ekonomi hijau dan ekonomi biru yang berkelanjutan.
“Kementerian investasi siap memfasilitasi perizinan berusaha dan juga permasalahan yang dihadapi perusahaan dalam melakukan investasi di sektor industri yang berbasis investasi hijau di Indonesia,” kata Aries.
CEO TrenAsia Sukirno menyatakan tren investasi ESG mengalami peningkatan secara drastis jika dihitung dari 2016 hingga 2022 tahun berjalan. Pada 2016, dana kelolaan investasi ESG hanya Rp16 miliar. Sementara itu, hingga tahun 2022 berjalan, angkanya melonjak ke angka Rp2,1 triliun atau tumbuh hingga 4900%.
“Kenaikan jumlah investasi berkelanjutan di Indonesia dipengaruhi oleh kesadaran akan dampak lingkungan,” ujarnya.
Inno, sapaan akrab Sukirno, menyatakan tujuan dari program ini adalah memberikan dukungan berupa penghargaan kepada perusahaan yang sudah menjalankan ESG agar program-program tersebut bisa berjalan untuk mewujudkan misi nasional mengurangi emisi karbon secara berkelanjutan.
“Penerapan ESG tidaklah mudah. Namun juga tidak susah untuk dilaksanakan. Bahkan untuk beberapa parameter, perusahaan sudah melaksanakan,” kata dia.
TrenAsia sebagai perusahaan media ingin menyertai pemerintah, pengusaha, dan seluruh elemen masyarakat untuk mewujudkan investasi dan ekonomi yang berkelanjutan.
“Kami berharap, penghargaan ini menjadi inspirasi sekaligus motivasi dunia usaha di Tanah Air. Penerapan ESG oleh perusahaan-perusahaan besar seperti yang bapak/ibu pimpin, dalam 3-5 tahun ke depan akan menjadi contoh bagi perusahaan lain. Kali ini, perusahaan bapak/ibu menjadi pionir dalam penerapan ESG di Indonesia,” kata dia.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Laila Ramdhini pada 21 Oct 2022